Makkah — Ibadah haji adalah puncak dari rukun Islam. Tidak semua umat muslim mampu melaksanakannya. Banyak sekali aturan dan syarat yang harus dipenuhi oleh seorang muslim untuk bisa menyempurnakan rukun Islamnya dengan menunaikan ibadah haji. Mulai dari lamanya antrian hingga syarat istitoah kesehatan yang begitu ketat.
Untuk itu semua jemaah haji yang sekarang sudah berada di tanah suci diharapkan benar -benar mensyukuri nikmat luar biasa yang telah diberikan Allah SWT. Kenikmatan yang tidak semua muslim dapat merasakannya. Rasa syukur tersebut hendaknya ditunjukkan jamaah dengan lebih ikhlas dalam beribadah serta fokus pergi haji ini semata-mata untuk ibadah.
“Kita ini pergi haji, bukan berwisata, maka ayo kita fikirkan kekhusyu’an ibadah kita, jangan hanya memikirkan fasilitas akomodasi dan konsumsi saja,” demikian ujar Kepala bidang bimbingan ibadah Sektor 4 deker Mekkah Kyai Haji Ahmad Nadhif saat memberikan pembinaan kepada jemaah haji, Senin (21/6/2022).
Kyai Nadhif juga mengkritisi jemaah haji yang sering komplain hanya karena tidak adanya pemanas air minum, ataupun fasilitas hotel yang kurang sesuai. Kemudian buru-buru membuat status di medsos, bahwa akomodasi hotel yang jelek, atau mungkin juga jatah makanan yang tidak sesuai selera.
Kyai Nadhif tidak pernah melihat update status medos jamaah yang menyatakan tentang kurangnya ibadah. Untuk itu dalam forum pembinaan jemaah haji terintegrasi yang dilaksanakan oleh team Bimbad ( bimbingan ibadah) promkes (Promosi Kesehatan), Linjam (perlindungan jamaah) maupun EMT (emergency medical team) di lantai PR, Tower 2 Kiswah Hotel, Kyai Nadhif menekankan supaya jamaah fokus memikirkan ibadahnya, tidak memikirkan akomodasi transportasi maupun konsumsi saja.” Ibadah ini juga perlu keikhlasan. Jamaah diharapkan menjaga hatinya masing-masing untuk bisa ikhlas,” tegasnya. – fahimi/iq/rf
Makkah, 21 Juni 2022