Peserta didik MTs Negeri 1 Kota Semarang mulai Senin sampai Sabtu (16-21/1/2023) mengadakan P5 PPRA. P5 PPRA adalah singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin. Pelajar Pancasila merupakan pelajar yang berkarakter dan berperilaku sesuai nila-nilai Pancasila serta memberikan pengetahuan dan keterampilan tambahan dari lingkungan sekitar. Sedangkan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin merupakan pelajar yang bertakwa, berakhlak mulia, serta beragama secara moderat.
Profil pelajar harus sesuai dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia sekaligus sebagai warga dunia. Sikap dan perilaku tersebut diantaranya adalah (1) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, (2) berkebhinekaan global, (3) bergotong royong, (4) mandiri, (5) bernalar kritis, dan (6) kreatif.
Nilai-nilai moderasi beragama yang harus diamalkan sebagai Pelajar Rahmatan lil Alamin meliputi, (1) berkeadaban (ta’addub), (2) keteladanan (qudwah), (3)kewarganegaraan dan kebangsaan (muwatanah), (4) mengambil jalan tengah (tawassut), (5) berimbang (tawazun), (6) lurus dan tegas (I’tidal), (7) kesetaraan (musawah), (8) musyawarah (syura), (9) toleransi (tasamuh), serta (10) dinamis dan inovatif (tatawwur waibtikar).
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin merupakan pembelajaran lintas ilmu dalam mencari solusi tentang masalah yang terjadi di lingkungan sekitar. Kegiatan P5 PPRA bermanfaat bagi satuan Pendidikan, pendidik, dan peserta didik itu sendiri.
Pembelajaran P5 PPRA tahap satu di MTs Negeri 1 Kota Semarang mencakup kegiatan kokurikuler yang mengandung tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dengan mengangkat topik “Hijaukan Madrasahku, Sehatkan Nafasku” mengandung lima belas aktivitas yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Dalam pembelajaran tersebut tidak hanya pengetahuan saja yang diajarkan tetapi diharapkan peserta didik dapat menerapkan ilmu dan aktivitas gaya hidup menuju penghijauan, konservasi dan berkelanjutan.
Kasturi selaku Kepala Madrasah MTs Negeri 1 Kota Semarang menyampaikan bahwa pembelajaran P5 PPRA ini akan tercatat dalam raport yang berisi penilaian saat peserta didik melaksanakan pembelajaran tersebut. Tentunya raport P5 berbeda dengan raport kurikulum yang biasa karena raport P5 PPRA bukan berupa angka melainkan nilainya BB (Belum Berkembang), MB (Mulai Berkembang), BSH (Berkembang Sesuai Harapan), dan SB (Sangat Berkembang).
“Pembelajaran P5 PPRA dilaksanakan oleh peserta didik kelas tujuh karena yang kelas delapan dan sembilan masih menggunakan kurikulum lama. Pembelajaran tersebut merupakan implementasi atau rangkaian pembelajaran dari kurikulum merdeka. Produk yang harus dihasilkan dari pembelajaran P5 PPRA dikelas tujuh dalam setahun minimal tiga produk,” tambah beliau.
Gaya hidup berkelanjutan dengan topik “Hijaukan Madrasahku, Sehatkan Nafasku” di MTs Negeri 1 Kota Semarang, peserta didik kelas tujuh melaksanakan kegiatan menanam pohon di lahan yang sempit. Tiap kelas dibagi menjadi enam kelompok dan peserta didik bertanggung jawab dengan pohon yang ditanam. Setiap kelompok akan menanam pohon yang dibawa dan bertanggung jawab untuk merawat keberlangsungn hidupnya.
Rifki sebagai peserta didik di kelas 7C sangat antusias dengan pembelajaran P5 PPRA. Pembelajaran tersebut sangat menyenangkan dan membuatnya tahu bagaimana cara merawat dan menanam pohon di tempat yang terbatas. “Saya berharap dengan program menanam pohon maka lingkungan madrasah akan semakin sejuk,” harapnya. Semoga dengan adanya program ini maka guru dan peserta didik akan memperoleh tambahan ilmu dan dapat memikirkan solusi terhadap permasalahan yang terdapat di lingkungan sekitar madrasah. (Humas Emtessa/bd)