Internalisasi 5 Nilai Budaya Kerja Menuju Kementerian Agama yang Bersih dan Akuntabel

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Karanganyar (Inmas) – Semangat menjadikan Kementerian Agama yang bersih, akuntabel dan terpercaya haruslah menjadi kemauan bersama setiap komponen Aparatur Sipil Negara yang diterjemahkan dalam setiap perilaku dan tindakan.

Tuntutan mewujudkan birokrasi yang ideal diwujudkan nyata dalam tema pelaksanaan raker Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah “Internalisasi 5 Nilai  Budaya Kerja untuk Mewujudkan Kementerian Agama yang Bersih, Akuntabel dan Terpercaya,” yang dilaksanakan di Hotel Lorin Kabupaten Karanganyar dari tanggal 12 s.d. 14 April 2017.

Raker Jajaran Kanwil Kemenag Prov. Jateng dihadiri dan dibuka langsung Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifudin,  hadir juga dalam raker kali ini Direktur Wakaf, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Farhani. Dihadapan 200 peserta raker Menteri Agama RI, menyampaikan Apresiasi yang mendalam kepada Bupati dan Walikota yang sudah berpartisipasi aktif dalam mendukung peningkatan kualitas keberagamaan di Jawa Tengah, “tanpa peran serta aktif para pemangku daerah niscaya kebijakan Kemenag hanya menjadi utopis,” kata Lukman.

Bertempat diruang puri kencana dihadapan Kepala Kemenag Kabupaten/Kota, para Kasubag TU, Kasi dan Penyelenggara juga Kepala MAN, MTsN dan Raudlotul Athfal se Jawa Tengah Lukman mengingatkan “Raker merupakan kegiatan tahunan tetapi kali ini harus dijadikan momentum perubahan,” harap Lukman. Raker harus memuat dua semangat yaitu forum refleksi/evaluasi pelaksanaan program yang sudah berjalan dan pencanangan program yang lebih berkualitas di tahun-tahun mendatang.

“Peserta raker harus memiliki kesadaran dan komitmen untuk meningkatkan kualitas kerja dan kualitas peningkatan layanan kepada publik,” tandas Lukman.

Kementerian Agama yang berdiri sejak tahun 1946 sesungguhnya mengemban misi untuk meningkatkan kualitas keberagamaan, menjaga marwah sebagai bangsa yang religious serta menjaga kemajemukan untuk terawat rukun dan sentosa, ” sehingga ASN di Kemenag harus melakukan terus inovasi,” pesan Lukman.

Tantangan Kementerian Agama semakin berat dan komplek, menjaga semangat kebangsaan yang religius haruslah menjadi pilar birokrasi yang dikembangkan dikemanag khususnya yang ada di Kemenag Jateng, “saya mengakui Jateng memiliki potensi besar membangun peradaban keberagamaan,” ungkapnya. Sehingga melalui raker ini bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan strategis yang mampu membawa kemaslahatan di Jawa Tengah. (Bd/Af)