Banjarnegara – Ipung Veronia Dewi adalah sosok dibalik sukses pagelaran tari Rantoh Jaroe masal yang diikuti lebih dari 500 siswa MAN 2 Banjarnegara pada kegiatan Car Free Day (CFD) Minggu (23/7). Ipung Veronia Dewi adalah guru mata pelajaran seni budaya yang mengampu seni tari di MAN 2 Banjarnegara dan juga alumni MAN 2 yang lulus tahun 2005. Berbekal ilmu yang diperolehnya dari program studi Pendidikan Seni Tari Universitas Negeri Semarang, sejak tahun 2017 Ipung kembali bergabung dengan MAN 2 dan mendidik siswa untuk mengembangkan seluruh potensi siswa secara optimal dalam mewujudkan individu yang kreatif.
Pagelaran Tari Rantoh Jaroe menjadi salah satu materi penilaian akhir seluruh siswa kelas X yang saat ini naik kelas XI. Mengulang sukses pada saat penilaian, tari Rantoh Jaroe masal kembali digelar pada kegiatan partisipasi MAN 2 Banjarnegara di arena CFD Banjarnegara. Tari Rantoh Jaroe merupakan salah satu tari tradisional yang berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam. yang dijadikan media untuk menyampaikan pesan atau dakwah. Tarian ini wujud semangat, jiwa pemberani dan pantang menyerah warga Aceh.
“Tari tradisional dari Aceh ini sangat menonjolkan rasa kekompakan, sopan santun, kepahlawanan, keagamaan serta kebersamaan. sehingga sangat baik untuk diajarkan pada siswa,” jelas Ipung.
Bukan hal yang mudah untuk bisa menampilkan tari masal dengan jumlah penari 576 orang. Ipung memerlukan waktu satu semester untuk mempersiapkan seluruh siswa kelas X yang terbagi dalam 16 kelas. Proses Latihan dilakukan di tiap kelas hingga akhirnya di gabungkan dengan seluruh kelas di indoor MAN 2 Banjarnegara.
“Siswa yang luar biasa dilahirkan dari guru yang luar biasa, saya bangga penonton dan pengunjung CFD dibuat terpukau oleh penampilan siswa dalam menarikan Rantoh Jaroe” tutur Ridlo Pramono selaku kepala madrasah sebagai bentuk apresiasi atas kesuksesan pagelaran tari masal Rantoh Jaroe. (lm/rf)