Semarang – Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, Musta’in Ahmad dan Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Jateng, Wahid Arbani beserta jajaran Kanwil Kemenag Prov. Jateng hadir dan mengikuti Istighotsah dan Doa Bersama yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah secara daring dan luring pada Kamis malam (20/10/2021). bertempat di Gradhika Bakti Praja komplek kantor Gubernur Jateng, jalan Pahlawan, Semarang.
Kakanwil yang hadir mengenakan baju koko putih dan bersarung corak batik, lengkap dengan peci nampak khusyuk mengikuti istighosah dan doa bersama untuk memohon keselamatan Jawa Tengah dan Indonesia.
Dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Ketua MUI Jawa Tengah, KH. Ahmad Daroji, para Ulama, Forkopimda Jateng dan tokoh agama. Siaran Istighosah dan doa bersama ini selain diikuti melalui aplikasi zoom, juga di relay melalui apllikasi Youtube.
Ketua MUI mengungkapkan bahwa kita belum selesai dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih berlangsung. Indonesia juga sedang mengalami berbagai musibah, yakni banjir, musibah di Stadion Kanjuruhan, dan salah satunya yang diprediksi adalah resesi ekonomi.
“Disamping Covid-19 yang masih terus ada penyitas baru, musibah beruntun juga terjadi di negara kita ini, seperti musibah di Stadion Kanjuruhan, banjir di beberapa tempat, tanah longsor, dan ada yang memprediksi bahwa tahun depan resesi ekonomi akan terjadi,” jelas Ahmad Daroji.
Menurutnya, hendaknya orang beriman selalu pasrah kepada Allah SWT, seperti halnya ketika terjadi hujan kita berdoa semoga menjadi rahmah bukan musibah.
“Alhamdulillah Istiqhotsah ini bisa terlaksana sebagai ikhtiar batin dalam menghadapi berbagai bencana yang akhir-akhir ini menimpa bangsa Indonesia. Diharapkan kita saling mendoakan dan memohon pertolongan Allah SWT agar saudara sebangsa dan setanah air dijauhkan dari musibah,” harapnya.
Ketua MUI Jawa Tengah mengungkapkan bahwa rangkaian kegiatan yang dilakukan meliputi dengan Istiqhotsah yang akan dibimbing KH. Ahmad Hadlor Ihsan, dan kemudian KH. Hanief Ismail yang akan membimbing tahlil.
Dalam kegiatan ini Baznas Jateng juga melakukan pentasharrufan bantuan sumur bor senilai 150 juta dan bantuan paket sembako penerima manfaat desa Juwono oleh Gubernur Jateng, didampingi Ketua Basnaz Jateng.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah dalam sambutannya mengungkapkan bahwa dalam istiqhotsah ini kita “nyenyuwun” (meminta) kepada Allah SWT.
“Kita mesti siaga betul. Info BMKG, dengan membagikan informasi kepada masyarakat di area berbahaya. Semua kita siapkan dan tidak gampang memang, tapi inilah ikhtiar lahir kita,” ucap Ganjar Pranowo.
Ganjar pun mengucapkan terimakasih kepada BPBD, Relawan, Tagana, PMI dan dinas terkait serta masyarakat Jawa Tengah yang telah guyub rukun dengan solidaritas siaga dan siap membantu warga yang tengah mengalami bencana.
Selain itu, Gubernur juga meminta agar masyarakat yang mengikuti Istiqhotsah dan Doa bersama ini untuk iklashkan hati dan bersihkan diri dan menyiapkan segala sesuatunya, karena cobaan akan terusa ada.
“Cobaan tidak pernah berakhir, tetapi hal terpenting adalah kekuatan yang mesti disiapkan, sehingga kita bisa hadapi dengan baik,” jelasnya.(Sua/Rf)