081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Istimewa, All MAN 2 Banjarnegara Final Tersaji Di Baruna Futsal Turnamen Antar Pelajar Se-Banyumas

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Minggu (22/1) bukan saatnya liburan bagi para atlet futsal MAN 2 Banjarnegara. Mereka masih saja haus akan prestasi demi madrasah tercinta. Bertempat di lapangan Baruna desa Tapen, mereka berpartisipasi dalam turnamen futsal antar pelajar se- Banyumas raya. Tidak hanya satu namun dua tim dikirim dan keduanya masuk ke dalam babak final untuk memperebutkan juara pertama.

Partai puncak bertajuk all MAN 2 Banjarnegara tersaji dalam turnamen bergengsi tersebut. M2B A terdiri dari hampir semuanya kelas 12. Harus berhadapan dengan M2B B yang dihuni pemain muda potensial yang beberapa bulan kemarin menjuarai Liga AAFI Regional Jateng II. Pertandingan seru dan sangan memanjakan mata akhirnya dimenangkan oleh M2B B.

M2B A begitu dominan menguasai pertandingan karena memang bermaterikan pemain-pemain berpengalaman memaksa M2B B rela tertinggal di babak pertama. Namun adik kelas mereka tidak mau menyerah begitu saja. Bermodalkan permainan taktis, efektif, dan efisien M2B B menuntaskan perlawanan seniornya dengan skor 3-1.

Pelatih kebanggaan MAN 2 Banjarnegara Abdy Windiartha sengaja menurunkan dua tim sekaligus dalam turnamen antar pelajar itu. Pasalnya semenjak pandemi jarang sekali ada turnamen antar pelajar. “Jarang sekali ada turnamen antar pelajar, maka saya berani ikut dua tim sekaligus untuk mengukur kemampuan seluruh pemain,” tuturnya.

Abdy juga bersyukur dua tim asuhannya dapat masuk di final. Hal tersebut membuktikan bahwa kekuatan futsal Banjarnegara bahkan Banyumas Raya masih ada di MAN 2 Banjarnegara. “Alhamdulillah kita masih terbaik di Banjarnegara bahkan Banyumas untuk kelas pelajar,” sambungnya.

Senada dengan Abdy, sang pembina Prio Pambudi juga begitu bahagianya melihat kekuatan tim futsalnya yang begitu berbahaya. Hasil latihan rutin selama ini tak sia-sia walau bertanding dalam keterbatasan. “Istimewa permainan anak-anak, walau dalam keterbatasan mereka tetap memberikan yang terbaik, terima kasih semuanya,” pungkas Pinok panggilan akrab guru Geografi itu. (ar/ak/rf)

Skip to content