Pati – Penolakan penutupan tempat karaoke yang dilakukan oleh pemilik karaoke, tidak hanya mengundang perhatian Pemuda Muhammadiyah. GP Ansor sebagai ormas kepemudaan terbesar pun turut memantau berjalannya penegakan perda no 8 tahun 2013 Pemkab Pati.
Itqonul Hakim Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Pati mengatakaan, selama ini generasi muda Pati bersabar bukan berarti diam. Ia pun mengungkapkan, dalam hal kritis ini GP Ansor Kabupaten Pati telah menginstruksikan kepada seluruh kader yang tersebar di Kabupaten Pati termasuk anggota Banser X-7 Kabupaten Pati, untuk berkoordinasi dengan semua elemen masyarakat di masing- masing daerah.
Itqon yang ditemui saat mengantar saudaranya untuk mendaftar haji di Kantor Kemenag Kab. Pati, Senin (19/02/2018) juga menyatakan dalam waktu dekat GP Ansor akan melakukan konsolidasi, sehingga akar rumput untuk mengambil langkah konkrit sebagai tindak lanjut. "Saat ini tidak ada alasan bagi seluruh elemen masyarakat Kabupaten Pati untuk berdiam diri. Mari kita samakan persepsi untuk menanggulangi krisis moral dan guna memberantas kemaksiatan yang terus terjadi dan meningkat," ajak Itqon.
Ketua Pimpinan Cabang Ansor Pati ini mengaku prihatin dengan pelanggaran yang dilakukan secara terang- terangan oleh pihak karaoke. "Perda no 8 tahun 2013 disahkan sudah lama, terang- terangan dilanggar dan justru melakukan aksi perlawanan," ujar Itqon prihatin.
Kondisi saat ini, Itqon meyakini Pati menghadapi masalah sangat serius soal berkembangnya tempat tempat karaoke ini. "Maka dengan hal seperti ini GP Ansor sebagai ormas kepemudaan terbesar tidak akan tinggal diam dengan kondisi tersebut," tegas Ketua GP Ansor Kabupaten Pati asal Margoyoso itu. (Po4/PO/MK/Athi’)