Jadi Guru PAI Memiliki Nilai Lebih

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara –  Menjadi Guru merupakan panggilan  dan  sebagai sebuah profesi, dan Pendidikan Agama Islam (PAI) termasuk mapel spesial yang diemban seorang pendidik.  Demikian disampaikan Plt  Kantor Kemenag kabupaten Banjarnegara saat membuka Rakor  Telaah Kisi-kisi dan Penulisan Soal-soal USBN PAI SD Selasa ini (14/03)  di Aula Kantor. Peserta berasal dari 6 kecamatan,  yakni Susukan,  Rakit, Pandanarum,  Pejawaran,  Pagentan, Punggelan Sigaluh  dengan jumlah 160 guru. 

Guru PAI di sekolah selain memiliki kompetensi dasar seperti kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi  kepribadian  di tambah kompetensi leadership  spirituality. Diharapkan dengan dengan dasar agama, juga berperan sebagai pembangun pengaruh nilai-nilai agama dalam budaya di sekolah.

Selain itu guru diharuskan meningkatkan kompetensi profesionalisme, dari tunjangan yang sudah diterima  untuk disisihkan membeli perangkat pembantu seperti laptop, buku-buku dan lain sebagainya. “Disini guru akan lebih mudah mengakses informasi, mengerjakan tugas yang semakin lama di tuntut menggunakan komputer, aplikasi dan online,”  imbuhnya.

Guna menyongsong USBN PAI yang semakin dekat, diharapkan guru mempersiapkan dengan baik. Seperti Prosedur Operasional Standar (POS) dan Juknis Ujian untuk dipahami. Terkait persiapan guru selain tugas mengajar untuk bisa membiasakan diri melakukan evaluasi hubungannya dengan pembelajaran yang sudah diajarkan kepada peserta didik.

Namun umumnya sebagian besar guru melakukan evaluasi  kepada peserta  didik hanya bermodal LKS, mengerjakan asal dan tidak  ada ukuran. Sebab  ujian digunakan sebagai bahan pertimbangan mutu ajar,  umpan balik perbaikan pembelajaran,  sebagai alat pengendali mutu serta mendorong peningkatan mutu pendidikan mapel yang diajarkan.

“Dengan rakor ini, diharapkan guru terbiasa membuat soal dan sesuai kaidah, instrumen dan sisi keberhasilan suatu soal di ujikan.” pungkasnya.

Setelah dibuka, Kasi PAI Sumarna menjelaskan teknis  bagaimana sebuah soal sesuai dengan 13 kaidah soal untuk pilihan ganda, yang mana soal ini merupakan soal yang sulit untuk  dibuat.  Namun perlu adanya tips bagaimana soal memiliki bobot,  bisa menjadi dasar penilian dan benar dari segi isi, konstruksi dan bahasa.  (Nangim/Af)