Banjarnegara – Puluhan siswa MTs N 2 Banjarnegara belum lama ini belajar membuat pupuk kompos. Di bawah arahan guru IPA, para siswa mempraktikkan cara membuat pupuk berbahan dasar sampah dedaunan daun pisang Rabu, (6/4)
Muhamad Hanis salah satu guru IPA yang membimbing siswa membuat kompos mengatakan praktik membuat pupuk kompos merupakan bagian dari upaya madrasah untuk mengajarkan tata kelola sampah yang berorientasi pada kelestarian lingkungan.
“Kami mengajak para siswa untuk peduli dengan kebersihan lingkungan dengan mengurangi sampah melalui pengolahan menjadi pupuk,” jelas Hanis
Hanis juga menambahkan bahwa diharapkan ke depannya para siswa bisa menjadi pelopor pengelolaan sampah menjadi pupuk kompos di masyarakat. Selain bermanfaat bagi lingkungan, pembuatan pupuk kompos juga bisa bernilai ekonomi dan bisa pula dimanfaatkan sendiri oleh para siswa.
Pembuatan pupuk kompos tersebut selain untuk memperkenalkan bagaimana tata cara membuat pupuk kepada para siswa juga sebagai sarana media pembelajaran untuk menjelaskan materi pembelajaran IPA. Sementara salah satu pelajar MTs N 2 Banjarnegara Alsyiroh Widya Haryani mengaku antusias mengikuti praktik itu. Baginya, pengetahuan tentang pembuatan pupuk kompos adalah sebuah hal yang baru.
“Sangat bermanfaat sekali, kami menjadi tahu bahwa sampah-sampah yang sering kami jumpai ternyata bisa dikelola untuk dijadikan kompos, soalnya bahan-bahannya sering kami jumpai daun-daunan kering dan daun pisang,” ucapnya.
Sekedar diketahui, MTs N 2 Banjarnegara merupakan salah satu madrasah adiwiyata tingkat kabupaten. Praktik pembuatan pupuk kompos tersebut diharapkan bisa mengurangi jumlah sampah di lingkungan madrasah. (mh/ak/rf)