Semarang—Berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 18 Tahun 2020, misi Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Semarang ada 6, diantaranya adalah meningkatkan layanan pendidikan yang merata dan bermutu serta meningkatkan produktivitas dan daya saing pendidikan.
Guna mencapai kedua misi terkait dunia pendidikan utamanya pendidikan agama Islam, tentunya diperlukan sinergitas antara Kankemenag Kota Semarang dengan lembaga pendidikan madrasah di Kota Semarang, salah satunya adalah melalui pemberian program Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) bagi Raudhatul Athfal (RA) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) yang ada di Kota Semarang. Bantuan ini diberikan secara rutin setiap tahun dengan besaran yang berbeda antara masing-masing lembaga pendidikan menyesuaikan dengan jumlah anak didiknya.
Dalam pemanfaatan BOP dan BOS pada lembaga pendidikan madrasah, Kankemenag Kota Semarang memiliki tugas sebagai pendamping dan pengawas internal. Kegiatan ini dilaksanakan melalui monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan secara berkala setiap semester.
PKegiatan monitoring dan evaluasi (monev) merupakan dua kegiatan terpadu dalam rangka pengendalian suatu program. Meskipun merupakan satu kesatuan kegiatan, monitoring dan evaluasi memiliki fokus yang berbeda satu sama lain. Monitoring lebih terfokus pada kegiatan yang sedang dilaksanakan, dilakukan dengan cara menggali untuk mendapatkan informasi secara regular berdasarkan indikator tertentu, dengan maksud untuk mengetahui apakah kegiatan yang sedang berlangsung sesuai dengan perencanaan dan prosedur yang telah disepakati. Indikator monitoring mencakup esensi aktivitas dan target yang ditetapkan pada perencanaan program.
Apabila monitoring dilakukan dengan baik akan bermanfaat dalam memastikan pelaksanaan kegiatan tetap pada jalurnya (sesuai pedoman dan perencanaan program), juga memberikan informasi kepada pengelola program apabila terjadi hambatan dan penyimpangan, serta sebagai masukan dalam melakukan evaluasi. Secara prinsip, monitoring dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung guna memastikan kesesuaian proses dan capaian sesuai rencana atau tidak. Bila ditemukan penyimpangan atau kelambanan maka segera dibenahi sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai rencana dan targetnya.
Jadi, hasil monitoring menjadi input bagi kepentingan proses selanjutnya. Sementara Evaluasi dilakukan pada akhir kegiatan, untuk mengetahui hasil atau capaian akhir dari kegiatan atau program. Hasil Evaluasi bermanfaat bagi rencana pelaksanaan program yang sama diwaktu dan tempat lainnya. Hal ini disampaikan Moch. Fatkhuronji, Kepala Seksi (Kasi) Pendidikan Madrasah (Dikmad) Kankemenag Kota Semarang pada saat melakukan monitoring pada beberapa waktu lalu di MI Miftahul Hidayah Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. “Tujuan dari pelaksanaan monev BOP dan BOS untuk menjaga konsistensi dan ketepatan pencapaian output atas penggunaan kedua jenis bantuan operasional bagi lembaga pendidikan madrasah di Kota Semarang,” tutur Fatkhuronji.
“Agar tetap pada rulenya, tepat sasaran, output dan outcomenya, sebagaimana ketentuan petunjuk teknis yang telah ditetapkan, jadi tidak hanya sekedar menghabiskan anggaran,” imbuh Fatkhuronji. Ia menjelaskan melalui kegiatan monitoring BOP dan BOS dapat memberikan masukan dalam pengambilan kebijakan terkait regulasi pemanfaatan BOP dan BOS pada tahun-tahun selanjutnya, selain itu juga sebagai bahan evaluasi guna efektivitas dan efisiensi pelaksanaan BOP dan BOS pada tahun berjalan.
Pada tempat yang berbeda, berdasarkan surat tugas Kepala Kankemenag Kota Semarang, Farida Yuliastuti selaku pegawai Seksi Dikmad menyampaikan bahwa dirinya mendapatkan tugas melakukan monev BOP pada 10 RA yang ada di Kecamatan Mijen dan 6 di Kecamatan Tembalang. Selain itu Ia juga ditugaskan untuk melakukan monev BOS pada 18 Madrasah yang berlokasi di Kecamatan Tembalang. “Banyak yang harus didatangi sehingga kegiatan monev ini Saya laksanakan selama 3 hari berturut-turut mulai hari Kamis ini hingga Sabtu,” ucap Farida.
Pada kesempatan ini baik Moch. Fatkhuronji maupun Farida berharap melalui kegiatan monev BOP RA dan BOS MI, MTs dan MA yang dilaksanakan langsung ke lapangan dapat memberikan pendampingan secara lebih inten kepada masing-masing RA dan madrasah, tidak hanya tercapainya output dan outcome tapi juga laporan pertanggungjawaban penggunaan bantuan secara akuntabel.(Farida/NBA/bd)