Cilacap – Selain pesantren, lembaga pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai agama yang lebih lengkap adalah madrasah. Sedangkan pendidikan karakter atau akhlak merupakan inti dari pendidikan agama. Sehingga bisa dikatakan guru madrasah sebagai motor penggerak pendidikan karakter.
Maju atau mundurnya pendidikan madrasah tergantung kepada kualitas guru-gurunya. Guru adalah figur yang bisa digugu dan ditiru (dipercaya dan dicontoh). Karenanya, karakter guru akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan karakter.
Untuk itulah, pemerintah memberikan perlakuan terbaik kepada para guru. Di antaranya adalah dari segi kesejahteraannya. Kebijakan ini tentunya tidak diberikan begitu saja. Guru harus dapat memenuhi beberapa persyaratan baik bagi mereka yang PNS maupun Non PNS. Yakni dengan diberikannya tunjangan profesi yang ditujukan agar guru terpacu untuk selalu meningkatkan kompetensinya.
Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun, Kamis (22/2) saat memberikan pembinaan kepada guru PNS dan Non PNS bersertifikat di Kecamatan Maos.
Sebagai salah satu kepanjangan tangan dari pemerintah, dia memohon agar guru madrasah betul-betul dapat menjadi figur utama baik di madrasah maupun di masyarakat. Selain sebagi bukti kualitas guru madrasah juga sebagai nilai jual yang bisa ditawarkan kepada publik.
“Dengan menjadi guru madrasah sejati, maka masyarakat secara otomatis akan tertarik. Bukan tidak mungkin, ke depan madrasah akan menjadi primadonanya pendidikan di Indonesia. Selain unggul secara sains, lulusan madrasah juga berkualitas dalam segi budi pekertinya. Dan inilah tujuan inti dari gerakan sadar madrasah yang sedang kita galakkan saat ini,”Tuturnya.(On/bd)