Banjarnegara – Jadwal presentasi bagi seluruh peserta International Science and Invention Fair (ISIF) 2022 sudah terbit. MTs Negeri 1 Banjarnegara yang mengirimkan 8 tim risetnya terjadwal dalam 2 hari berbeda dan dimulai sejak tanggal 1 hingga 3 November 2022.
Ajang International Science and Invention Fair (ISIF) 2022 ini diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) dan mempertemukan peserta dari banyak negara diantaranya Malaysia, Singapura, Thailand, Korea, Kazakhstan hingga Turki.
Ajang internasional ini tentu mewajibkan seluruh peserta untuk melakukan presentasi dengan bahasa Inggris penuh. Setiap peserta diberikan waktu presentasi sebanyak 15 menit sesuai jadwal dan ruang yang sudah diumumkan. 15 menit tersebut meliputi 7 menit presentasi dan 8 menit sesi tanya jawab.
Dan menuju waktu presentasi tersebut maka seluruh tim riset Madtsansa sudah menyiapkan waktu untuk terus mengasah skill berbicara dalam bahasa Inggris mereka agar lebih baik lagi.
Musfiatul Muniroh selaku guru pembimbing riset Madtsansa mengaku meningkatkan skill berbicara dalam bahasa Inggris bukanlah perkara mudah.
“Menyiapkan presentasi dalam bahasa asing tentu jauh lebih berat ketimbang menggunakan bahasa ibu. Tapi kita akan berjibaku. Semoga kita bisa menampilkan presentasi yang sebaik mungkin,” ujar Musfi disela sela waktu bimbingan presentasi di laboratorium komputer.
Lebih lanjut Musfiatul Muniroh menyampaikan bahwa bimbingan presentasi berbahasa Inggris ini dilakukan setiap hari.
“Kita bimbingan setiap hari tentunya. Karena selain presentasi, mereka juga harus mampu menjawab pertanyaan dalam sesi tanya jawab dengan menggunakan bahasa Inggris juga.” Tutup Musfiatul Muniroh.
Tim 1 riset Madtsansa yang juga merupakan jebolan ajang Myres Renata Aristawati dan Dayeera Afaurell Jasmine dalam ajang ISIF 2022 ini bertambah 3 personel menjadi 5 orang.
Renata Aristawati mengaku presentasi kali ini lebih berat ketimbang di ajang Myres lalu.
“Tentunya ini lebih menantang karena harus berbahasa Inggris. Tapi kami sangat bersemangat dan sangat menikmatinya sehingga tidak merasakan beban. Bismillah semoga bahasa Inggris kami nanti baik, walau bisa jadi akan campur aduk dengan bahasa ibu,“ ungkap Renata Aristawati terkekeh. (Lin/bd)