Salatiga — Dalam rangka persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Tahun Ajaran 2021/2022, sejumlah guru dan tenaga pendidik di lingkup Kementerian Agama mendapatkan jatah vaksinasi hari Kamis dan Jumat (03/06). Total 199 guru di 9 RA dan 8 MI mendapatkan program vaksinasi yang pertama dari Dinas Kesehatan Kota Salatiga. Kegiatan yang dilaksanakah di Gedung Dinas Perkebunan Salatiga tersebut dibagi menjadi empat shift dengan jadwal vaksinasi yang berbeda, dimulai dari pukul 08.00 s.d 16.00 WIB.
Program vaksinasi telah lama dinanti oleh para guru dan tenaga pendidik. Apalagi pada bulan Juli mendatang, kegiatan pembelajaran tatap muka direncanakan kembali dilaksanakan. Sejumlah persiapan telah dilakukan pihak sekolah, termasuk membersihkan lingkungan sekolah, mempersiapkan sarana prasarana untuk kegiatan sekolah, dan menerapkan protokol kesehatan 5 M dengan menyediakan fasilitas tempat cuci tangan, menyiapkan thermogun, masker, hand sanitizer dan lain sebagainya. Tak lupa pula, ikhtiar terus diupayakan para guru dengan menjaga kesehatan dan mengikuti program vaksinasi.
Seluruh guru dan tenaga pendidik menyambut baik dan mendukung program Pemerintah tersebut. Ruchani, Ketua PGRI Cabsus Kemenag menyampaikan antusiasmenya. “Saya sangat senang, guru madrasah mendapat jatah vaksin dari Pemerintah Kota. Hal tersebut membuat kami semakin mantap dan percaya diri untuk menghadapi siswa dalam pembelajaran tatap muka. Meskipun kami telah divaksin, protokol kesehatan yang ketat akan senantiasa kami terapkan di sekolah. “ ujar Ruchani.
Di tempat terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Salatiga, Taufiqur Rahman menghimbau semua guru di lingkungan Kemenag ikut mendukung program vaksinasi. “Saat ini, guru dan tenaga pendidik menjadi salah satu prioritas penerima vaksinasi untuk menghadapi siswa patda PTM nanti. Saya berharap semua guru mengikuti vaksinasi dengan baik, karena ini merupakan ikhtiar kita untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Semoga bulan ini, semua guru madrasah tuntas divaksin, agar dapat melakukan pembelajaran tatap muka seperti sedia kala dengan protokol kesehatan yang ketat.” Jelas Taufiq. (Humas/Fitri-Ruchani)