Jokowi hadiri puncak perayaan Waisak di Borobudur

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Magelang – Puncak perayaan Dharmasanti dalam rangka peringatan Trisuci Waisak 2559BE/2015M yang jatuh pada hari Selasa (2/6) berlangsung meriah, perhelatan yang terpusat di Pelataran Candi Borobudur Kabupaten Magelang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana, Duta Besar negara tetangga, Menteri Agama, Menteri Pariwisata, Gubernur Jawa Tengah, Dirjen Bimas Buddha, Bupati Magelang, Kakanwil Kemenag Jawa Tengah dan DIY serta jajaran Forkopimda Kabupaten Magelang.

Trisuci Waisak yang selalu diperingati tiap tahunnya oleh umat Buddha merupakan gambaran perjalanan Sidharta Gautama pada saat lahir sebagai Calon Buddha, pencapaian pencerahan kesempurnaan Buddha hingga kemangkatan Buddha. Dengan tema “Kembangkan benih ke-Buddha-an dalam diri masing-masing”, bagi umat Buddha peringatan Trisuci Waisak diisi dengan laku puja bakti, meditasi, pendalaman dharma ajaran Buddha serta kegiatan sosial budaya Buddhist lainnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut baik pelaksanaan perayaan Waisak di Candi Borobudur, terlebih dengan kerawuhan Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana merupakan perhatian khusus dalam upaya peningkatan harkat dan martabat serta kesejahteraan bagi warga Jawa Tengah terbukti dengan sore tadi Presiden membagi-bagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS), kehadiran Presiden beserta jajaran menteri Kabinet Kerja memberikan semangat kepada masyarakat Jawa Tengah serta dan rasa kebanggaan bagi umat Buddha yang hari ini hadir.

Nilai universal umat Buddha sejati

Sementara itu dalam sambutannya Presiden Joko Widodo mengucapkan kepada seluruh umat Buddha selamat merayakan hari raya Waisak, hari yang disucikan dan dimuliakan oleh umat Buddha, semoga Waisak membawa ketenteraman, kebahagiaan dan kedamaian tidak saja bagi umat Buddha namun bagi seluruh umat manusia.

Presiden menegaskan bahwa “Waisak merupakan momentum umat Buddha dalam merenungkan kembali nilai-nilai luhur ajaran sang Buddha, dimana Sidharta Gautama telah mengajarkan dharma berupa nilai universal, falsafah kehidupan yang mendalam serta pencerahan tentang hakekat dan makna kehidupan umat Buddha yang sejati”.

Pelajaran dharma dalam kitab suci Tripitaka memuat kebenaran dan kemoralan, sedangkan dalam pelaksanaan dharma berupa praktik kesusilaan (moral), keteguhan pikiran (meditasi), dan kebijaksanaan dalam kehidupan sehari-hari.

Jokowi menambahkan, “Dharma mengingatkan bahwa perubahan masyarakat harus dimulai dari perubahan dalam diri setiap individu, revolusi mental dan karaktek yang sesuai dharma menjadi tanggung jawab masing-masing untuk membangunnya dengan peduli kepada semua yang menderita (dana), dengan diri untuk berperilaku baik (sila) dan dengan mengembangkan batin (samadi) dharma yang dilaksakanakan dengan baik akan melindungi pelaksanaannya dari kemerosotan dan kehancuran”.

Mengakhiri sambutan Presiden berpesan untuk senantiasa merenungkan kembali apa yang telah disampaikan Sang Buddha dan menebarkannya kebaikan kepada sesama, serta menjadikan peringatan Waisak tahun ini sebagai momentum dalam membangun nilai-nilai luhur bangsa dan bersama anak bangsa tetap menjaga sesanti yang ditulis dalam kitab sotasoma yakni “Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua”.(gt)