Kendal – Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan pelaksanaan pendidikan, MTs Negeri 2 Kendal terus berpacu dalam mengantarkan peserta didik menjadi pribadi yang memiliki basic pendidikan agama yang kuat, dan berpengetahuan luas dengan keseimbangan antara kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual. Selaras dengan visi misi madrasah MTs N 2 Kendal kini menyelenggarakan program Islamic Boarding School (IBS).
Usai membuka kegiatan Pelatihan Teknis Penilaian Kinerja PNS yang berpusat di MTs N 2 Kendal, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal didampingi Kasubag TU dan kepala madrasah berkesempatan menyambangi ma’had Al – Inhadl, Senin (25/7).
Fathudin, Kepala MTs N 2 Kendal menjelaskan Islamic Boarding School Al – Inhadl merupakan salah satu program di MTs N 2 Kendal yang dibuka khusus bagi para siswa/siswi dengan minat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran khusus yang memadukan pola pendidikan formal dan pesantren.
“Islamic Boarding School ini telah beroperasi sejak tanggal 18 Juli 2022 dengan jumlah santri sebanyak 26 putra dan putri, insyaAllah sesuai visi misi kita wujudkan pribadi yang sholih, cerdas, sehat dan moderat melalui pendidikan berbasis pesantren, bimbingan belajar mata pelajaran sekolah umum, kebugaran fisik dan pelatihan pembentukankarakter islam moderat,” jelasnya.
Menghadapi generasi muda sekarang yang disuguhkan dengan keterbukaan informasi dan kebebasan bergaul yang semakin mengkhawatirkan, menjadi problematika tersendiri bagi para orang tua untuk mengontrol segala aktivitas sang buah hati, mulai dari lingkungan sekolah hingga teman sepermainannya. Untuk itu, memilih boarding school sebagai sarana pendidikan merupakan pilihan tepat bagi para orang tua.
Disampaiakan Kakan Kemenag, Mahrus Islamic Boarding School ini merupakan salah satu jenis pendidikan Islam Indonesia yang bertujuan bagi santrinya untuk menjalankan pendidikan formal sesuai jenjangnya dan sekaligus dapat mendalami ilmu agama Islam dengan mengikuti kegiatan keseharian di dalam lingkungan sekolah dan bertempat tinggal di sebuah asrama.
“Para siswa bukan hanya diberi pendidikan ilmu pengetahuan saja, tetapi juga pendidikan keagamaan. Siswa yang tinggal di asrama memiliki jadwal yang terstruktur, dengan pengawasan ketat dan jelas selama 24 jam. Dengan demikian, siswa mampu menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa. Tidak hanya itu, para pelajar di boarding school juga akan menjalani hidup mandiri dalam lingkungan,” ungkapnya. (bel/rf)