Wonosobo – Guna meningkatkan pemahaman dan amaliah agama serta untuk membentuk warga binaan yang berkarakter, Rutan IIB bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama membuat pesantren di dalam rutan. Seluruh napi yang beragama Islam pun diwajibkan untuk mengikuti aktivitas keagamaan di dalam pesantren tersebut.
Kepala Rutan, Slamet Widodo menjelaskan, aktivitas keagamaan yang digelar itu merupakan bagian dari upaya pembinaan iman agar para napi bisa lebih tenang dan dapat mengambil hikmah dalam menjalani masa penahanannya, dalam sambutannya pada acara pembelajaran perdana program Pondok Pesantren “At-Taqwa” di Rutan Kelas IIB Wonosobo, Rabu (19/09)
“Diharapkan para warga binaan untuk selalu aktif mengikuti kegiatan sesuai yang sudah dijadwalkan dari Kemenag, karena kegiatan Pondok Pesantren ini menentukan 60% nilai dalam reintegrasi sosial,” pesan Slamet Widodo kepada warga binaan.
Sementara itu, Kepala Kantor kementerian Agama Kabupaten Wonosobo, H. Muhammad Thobiq dalam sambutannya menyampaikan, “Salah satu keberhasilan dalam pembelajaran adalah luruskan niat, karena dengan niat yang benar dan kuat akan bersemangat dalam belajar agama.” Beliau juga menambahkan bahwa Al-Qur'an menjadi petunjuk serta obat. Mari menenangkan jiwa dengan dekat dan mengingat Allah dengan memperbanyak dzikir dan membaca Al-Qur’an, karena ketika jiwa tidak tenang akan berpengaruh pada fisik maupun badan.
Untuk mencairkan suasana, Thobiq juga mengajak para warga binaan untuk rileks dengan melakukan beberapa gerakan senam otak, terlihat para warga binaan bersemangat dan terhibur.
Kemudian M. Thobiq membuka secara resmi pembelajaran Pesantren At-Taqwa Rutan IIB, dengan mengajak warga binaan membaca niat untuk belajar dan mendoakan semoga Istiqomah dan berkah dalam belajar di pesantren At Taqwa. Untuk selanjutnya pembinaan dan pembelajaran di Rutan Wonosobo diampu oleh para Penyuluh Agama Islam Kankemang Wonosobo, dengan materi difokuskan pada Baca Tulis Al-Qur’an dan Karakter Building.(Ps-Ws/Sua).
