KOTA PEKALONGAN – Kepala Kankemenag Kota Pekalongan, H. Kasiman Mahmud Desky, M.Ag memimpin langsung pelaksanaan Rukyatul Hilal dalam menentukan awal 1 Ramadhan 1444 H / 2023 M. dengan cara merukyah (mengamati secara langsung). Bekerjasama dengan Lembaga Falaqiah NU, Pengadilan Agama serta Ormas Islam dan Pondok Pesantren di Kota Pekalongan. (Rabu, 21 Maret 2023).
Kegiatan yang dilaksanakan rutin tiap tahun ini menggunakan alat bantu observasi. yakni 5 teodolit dan 1 teleskop yang dipasang berjejer di lantai 3 gedung Sea Word Mini Wisata Bahari Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP). Kondisi alat sudah disetting sedemikian rupa oleh Tim, agar sesuai dengan keberadaan hilal ketika matahari terbenam atau pas waktu maghrib.
Acara ini tetap dilakukan pembatasan peserta sidang dan seluruh perwakilan yang hadir ditandai dengan mengenakan kartu peserta.
Acara dimulai sekitar pukul 17.08 WIB, dibuka dengan sambutan Kepala Kankemenag Kota Pekalongan, H. Kasiman Mahmud Desky,M.Ag, selaku Ketua Tim pelaksanaan Rukyatul Hilal dalam menentukan awal 1 Ramadhan 1444 H / 2023 M.
Dalam sambutannya disampaikan oleh H.Kasiman Mahmud Desky bahwa kita wajib bersyukur kepada Allah SWT karena bisa menghadiri kegiatan yang mulia ini.
“Ijinkan kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak atas kerjasamanya dalam kegiatan rukyatul hilal pada tahun ini, baik kepada Lembaga Falaqiah NU, Pengadilan Agama serta Ormas Islam dan Pondok Pesantren di Kota Pekalongan, terutama pihak pengelola Sea Word Mini Wisata Bahari Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP) yang telah menyediakan tempat,” ujarnya.
Disampaikan lebih lanjut oleh H.Kasiman Mahmud Desky, untuk dapat melihat hilal sesuai prasyarat yang ditetapkan MABIMS, yakni ketinggian hilal 3 derajat dengan elongasi 6,4 derajat.
“Ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia pada posisi 1 derajat 6,78 menit sampai 2 derajat 10,02 menit. Ini adalah posisi hilal yang berdasarkan hisab,” tuturnya.
“Apabila cuaca mendung atau hujan, sehingga hilal tidak dapat terlihat, maka hukum menentukan awal Ramadhan mengacu pada Rukyatul Hilal yang di lakukan di daerah lain.’ jelasnya lebih lanjut.
“Kalaupun ada perbedaan penentuan awal 1 Ramadhan 1444 H, maka kami menghimbau kepada masyarakat agar menunggu keputusan resmi pemerintah melalui sidang itsbat yang dilakukan Menteri Agama.” pungkasnya.
Adapun hasil kegiatan melalui sidang Itsbat Rukyatul Hilal secara terbuka, yang dipimpin oleh YM. Alwin, S.Ag.,M.H diputuskan bahwa hilal tidak dapat terlihat karena tertutup mendung.
Sekilas data koordinat gedung Sea Word Mini Wisata Bahari Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan (PPNP) dan hasil hisab awal Ramadhan 1444 H. Lintang tempat – 06 51’ 32.86’’ LS, Bujur 109 41’ 32.47’’ BT, Tinggi tempat 6 MDPL dari permukaan air laut, Terbenam Matahari 17:51:34,69 WIB, Tinggi Hilal Hakiki 08° 39’, 53,52’’, dan tinggi Hilal Mar’i 08°, 07’ 48,06’’. (Ant/bd).