Banjarnegara – Kementerian PUPR melalui BPPW Prov. Jawa Tengah akan membangun sarana dan prasarana sanitasi di pondok pesantren di Kabupaten Banjarnegara. Program pembangunan sarana dan prasaran sanitasi ini merupakan bantuan untuk pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di lingkungan pesantren guna mencegah penyebaran Covid-19.
Bantuan sarana dan prasarana ini akan diwujudkan dalam bentuk rehab maupun pembangunan sarana dan prasarana sanitasi yang baru yang berkaitan dengan cuci tangan, wudhu, mandi, dan kakus (MCK).
Rencananya pada tahun 2021 ini akan dibangun sarana dan prasarana sanitasi di lima (5) lokasi pondok pesantren di Kab. Banjarnegara. Dan program ini akan dilaksanakan hingga tahun 2024. Kamis ini (21/1), Kasi PD Potren dan tim dari PUPR meninjau langsung pondok pesantren yang akan bangun sanitasi, yaitu Pondok Pesantren Al-Irsyad, Pagedongan dan Pondok Pesantren Nurul Huda, Pagedongan.
Hasil monev tersebut dilaporkan Kasi PD Potren, Zahid Khasani kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Banjarnegara, Agus Suryo Suripto di Ruang Kerjanya usai monitoring dan evaluasi pemberian bantuan sanitasi ke pondok pesantren yang ditunjuk.
Kepala Kantor Suryo mengatakan bahwa program sanitasi di pondok pesantren merupakan aplikasi dari ajaran agama tentang kebersihan.
“Dengan diberikannya sarana dan prasarana dari pemerintah ini, maka melaksanakan tuntunan agama berupa kebersihan sebagian dari iman akan menjadi lebih mudah”, katanya..
Suryo juga berharap, kepada pimpinan pesantren untuk mengelola bantuan, memelihara sarana dan prasarana dengan baik.
“Agar tercipta edukasi pemanfataan yang tepat untuk mendukung pola hidup bersih dan sehat di lingkungan pesantren secara berkala.
Minggu ketiga bulan Januari 2021, program sanitasi Kementerian PUPR ini akan dimulai dengan diawali survei ke lokasi pesantren yang dikoordinasikan dengan Kementerian Agama, sehingga pesantren calon penerima bantuan sarana dan prasarana sanitasi secara administrasi memenuhi persyaratan
Pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana sendiri ditargetkan dapat berlangsung pada pertengahan Tahun ini. Dengan begitu, pada akhir tahun, santri dan pengelola pesantren dapat memanfaatkannya.
Zahid Khasani selaku Kasi Pendidikan Diniyah Dan Pontren, mengatakan berdasarkan juknis program pembangunan sanitasi ponpes tahun 2021 BPPW Provinsi Jawa Tengah, ada beberapa kriteria pesantren calon penerima bantuan sarana dan prasarana sanitasi.
Diantaranya kriterianya yaitu jumlah santri lebih dari seratus (100) orang, memiliki lahan minimal seluas Lima puluh (50) M2, Memiliki sumber air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sanitasi. Sedangkan fasilitas paket pembangunan yang akan diberikan ke pesantren terdiri dari empat (4) bilik kamar mandi, empat (4) titik tempat wudhu, dua (2) titik cuci tangan dengan wastafel dan kran. (ZKH/AK/rf)