Banjarnegara – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara, Agus Suryo Suripto didampingi Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Kasi Bimas), Ali Mustofa melakukan kunjungan ke Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Batur Rabu,Rabu, (17/3). Turut hadir juga dalam kunjungan ke KUA Batur ini para staf dari KUA Kecamatan Pagentan, Pejawaran, Karangkobar, Batur dan Wanasaya.
Kepala Seksi Bimas, Ali Mustofa dalam kesempatan kali menyatakan bahwa kunjungan ke KUA Batur ini dalam rangka meninjau tanah lokasi KUA Batur yang berstatus tanah eigendom yang akan diproses menjadi milik Kementerian Agama sehingga dalam waktu dengan bisa dibangun dengan menggunakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
“Di Kemeneg Banjarnegara ini, ada sekitar enam KUA yang tanahnya masih belum milik kementerian Agama, dan saat ini sedang diproses semuanya termasuk tanah KUA Batur ini,” terangnya.
Kasi Bimas juga mengucapkan banyak terimakasih kepada para staff KUA langitan yang telah hadir dalam kesempatan kali ini. “KUA langitan ini adalah sebutan untuk KUA di Kemenag Banjarnegara yang lokasinya berada di daerah tinggi pegunungan. Seperti KUA Kecamatan Pagentan, Pejawaran, Karangkobar, Batur dan Wanayasa,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag kabupaten Banjarnegara, Agus Suryo Suripto menyatakan kekaguman atas kekompakan temen-temen dari KUA langitan.
“Saya ini baru tiga bulan bekerja di Kemenag Banjarnegara, saya merasakan senang sekali karena disini kekeluargaannya sangat kental. Apalagi dari teman-teman KUA langitan ini, saya akui kekompakannya luar biasa,” terangnya
Kepala Kemenag juga berharap agar kekompakan yang telah terbina apik ini untuk terus ditingkatkan dan dijaga. “Saya yakin dengan kekompakan teman-teman dari KUA langitan ini akan membawa kemajuan untuk Kementerian Agama, selama saya bekerja di bawah naungan Kementerian Agama, belum pernah saya jumpai kekompakan dan kekeluargaan seperti di KUA langitan ini,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Suryo menambahakan bahwa memang rugi sekali apabila bekerja yang dicari hanya materi saja, sebenarnya kekeluargaan dan kekompakan seperti ini adalah riski yang tiada bandingannya. (ak/rf)