081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Whistle Blower

Kakankemenag Kota Pekalongan : Madrasah Harus Berani Berinovasi Untuk Melakukan Berbagai Lompatan

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Kota Pekalongan – Senin (19/9/2022) MI Salafiyah Jenggot 02 Kota Pekalongan mendapatkan kunjungan monitoring dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekalongan, H. Kasiman Mahmud Desky, M.Ag terkait pelaksanaan AKMI (Asesment Kompetensi Madrasah Indonesia).

Kegiatan AKMI di MI Salafiyah Jenggot 02 Kota Pekalongan ini diikuti oleh 30 siswa kelas 5 yang terbagi dalam 2 sesi. Hari pertama (Senin, 19 September 2022) dilaksanakan asesmen literasi membaca dan literasi numerasi, sedangkan hari kedua (Selasa, 20 September 2022) adalah asesmen literasi sains, sosial budaya dan profil keunggulan. Alhamdulillah kegiatan pelaksanaan AKMI berlangsung dengan baik dan lancar.

Kunjungan dari Kepala Kankemenag Kota Pekalongan ke MI Salafiyah Jenggot 02 didampingi Kasi Pendidikan Madrasah Drs. H. Nadhief Emce. Setelah memastikan kegiatan berlangsung dengan baik, Kakankemenag banyak memberikan masukan dan arahan kepada madrasah agar lebih fokus dalam mengelola program unggulan madrasah yang sudah ada seperti saat ini.

“Madrasah harus berani berinovasi untuk melakukan berbagai lompatan sehingga memiliki program unggulan yang menarik untuk dijadikan branding madrasah, dan karena dikelola dengan serius dan intensif, maka insya allah akan memberikan hasil yang membuat masyarakat semakin antusias untuk menyekolahkan putera puterinya belajar di madrasah. “ tuturnya.

Kepala MI Salafiyah Jenggot 02, Ulil Hidayah, S.Pd.SD menuturkan, Alhamdulillah MI Salafiyah Jenggot 02 sudah memiliki berbagai program unggulan yang masuk dalam mapel muatan lokal Diniyah, seperti Tahsin Qiroah, Tahfidz Al Qur’an, Nahwu, Shorof, Fasholatan, dan berharap semoga pelaksanaan AKMI ini nantinya dapat dijadikan tolak ukur kemampuan siswa dalam bidang literasi dan numerasi.

“Kami juga berharap pelaksanaan AKMI ini nantinya dapat dijadikan tolak ukur kemampuan siswa dalam bidang literasi dan numerasi, dan jauh sebelumnya kami telah berusaha agar sarana prasarana penunjang pembelajaran berbasis IT seperti perangkat laboratorium komputer di madrasah kami ini dapat dilengkapi untuk menunjang pembelajaran digital madrasah.” harapnya. (Ant/bd).

Skip to content