081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Kakankemenag Menjadi Khotib Shalat Ied Tingkat Kabupaten

Cilacap – Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, Jamun akan menjadi Khotib pada pelaksanaan Shalat ‘Idul Fitri 1438 H/2017 M di Alun-alun. Tugas tersebut telah ditetapkan pada rapat Panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Cilacap, Kamis (15/6) di Aula Kankemenag Kab. Cilacap.

Ketua Panitia PHBI Idul Fitri 1438 H, Moeh Tongat mengatakan bahwa ketentuan khotib maupun imam sebelumnya telah diusulkan dan mendapat rekomendasi Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji. Adapun yang akan mengimami adalah KH Muslihun Ashari, Imam Masjid Agung Daarussalam Cilacap.

“Hal yang paling krusial dalam pelaksanaan shalat ‘Idul Fitri di Alun-alun adalah keamanan dan ketertiban. Sedangkan terkait imam dan khatib kami hanya bersifat mengusulkan kepada Bupati Cilacap. Jika disetujui itu yang kami harapkan, tetapi jika belum disetujui maka kami harus mencari yang lain lagi. Adapun pertimbangan utama pengusulan adalah kesediaan yang bersangkutan. Selain itu, untuk menjaga agar ada variasi maka panitia mengilir ulama maupun tokoh agama yang akan bertugas,”katanya.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa terkait khotib tahun ini, Bupati Cilacap menghendaki secara langsung. Atas pertimbangan selain untuk mengenalkan Kakankemenag yang baru kepada khalayak. H Jamun juga belum pernah menjadi khotib pada shalat ‘Idul Fitri maupun ‘Idul Adha di Alun-alun Cilacap.

Sementara itu, Kakankemenag secara pribadi menyambut positif atas keinginan Bupati Cilacap. dia juga mengapresiasi langkah yang diambilnya. Menurutnya, ini adalah kesempatan baik bagi Kemenag untuk mengajak masyarakat luas menjaga kerukunan hidup beragama.

Rencananya, Kakankemenag akan mengupas fitrah manusia diciptakan Allah Swt dalam perbedaan. Sehingga perbedaan itu merupakan rahmat yang harus disyukuri. Perbedaan diciptakan untuk saling melengkapi dan bekerja sama satu sama lain. Bukan sebaliknya dijadikan sebagai kambing hitam pemicu ketidakharmonisan. Kemudian timbul gesekan dan perselisihan yang mengakibatkan perpecahan.

Menurutnya, gema ‘Idul Fitri harus bisa dimanfaatkan sebagai penggugah nurani umat manusia. Setelah digembleng selama satu bulan berpuasa dan kembali ke fitrah, umat Islam khususnya bisa betul-betul menjadi insan kamil. (On/bd)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Terkait

𝗦𝗲𝗻𝗮𝗺 𝗦𝗲𝗵𝗮𝘁, 𝗘𝘅𝗽𝗼 𝗨𝗠𝗞𝗠 𝗛𝗮𝗹𝗮𝗹, 𝗣𝗶𝗷𝗮𝘁 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀, 𝗦𝗲𝗿𝘃𝗶𝗰𝗲 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀, 𝗗𝗼𝗻𝗼𝗿 𝗗𝗮𝗿𝗮𝗵 𝗗𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗹𝗮𝘆𝗮𝗻𝗮𝗻 𝗦𝗲𝗿𝘁𝗶𝗳𝗶𝗸𝗮𝘀𝗶 𝗣𝗿𝗼𝗱𝘂𝗸 𝗛𝗮𝗹𝗮𝗹 𝗚𝗿𝗮𝘁𝗶𝘀 𝗠𝗲𝗿𝗶𝗮𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗞𝗲𝗴𝗶𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗗𝗮𝗹𝗮𝗺 𝗥𝗮𝗻𝗴𝗸𝗮 𝗠𝗲𝗺𝗽𝗲𝗿𝗶𝗻𝗴𝗮𝘁𝗶 𝗛𝗔𝗕 𝗞𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗴 𝗸𝗲-𝟳𝟳

𝗣𝗷 𝗕𝘂𝗽𝗮𝘁𝗶 𝗖𝗶𝗹𝗮𝗰𝗮𝗽 𝗔𝗽𝗿𝗲𝘀𝗶𝗮𝘀𝗶 𝗞𝗮𝗻𝗸𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗴 𝗖𝗶𝗹𝗮𝗰𝗮𝗽 𝗦𝗲𝗯𝗮𝗴𝗮𝗶 𝗦𝗮𝘁𝗸𝗲𝗿 𝗧𝗲𝗿𝗯𝗮𝗶𝗸 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗺𝗮 𝗣𝗲𝗻𝘆𝗮𝗺𝗽𝗮𝗶𝗮𝗻 𝗟𝗮𝗽𝗼𝗿𝗮𝗻 𝗣𝗲𝗿𝘁𝗮𝗻𝗴𝗴𝘂𝗻𝗴𝗷𝗮𝘄𝗮𝗯𝗮𝗻 𝗕𝗲𝗻𝗱𝗮𝗵𝗮𝗿𝗮 𝗧𝗿𝗶𝘄𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗜𝗜𝗜 𝗧𝗮𝗵𝘂𝗻 𝟮𝟬𝟮𝟮

Skip to content