Keterangan : Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Sarif Hidayat menyerahkan SK Jabatan Guru secara simbolis, Selasa (15/8/2023).
Purbalingga- Guru adalah sosok yang luar biasa. Profesi Guru juga tidak sembarangan, karena profesi ini harus menguasai empat kompetensi yang perlu dipahami dan dihayati bagi setiap guru maupun calon guru. Dengan penguasaan kompetensi pedagogis,kepribadian, sosial dan profesional maka guru dapat melakukan hal yang semestinya dilakukan guru yang tentunya sangat dibutuhkan oleh peserta didik.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala kantor kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Muhammad Syaf’ saat Pelantikaan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Guru di lingkungan Kankemenag Purbalingga, Selasa (15/08/2023) melalui saluran zoom meeting.
“Guru adalah Pahlawan pembentuk karakter generasi bangsa”, tandasnya.
Ia mengapresiasi sebanyak 31 Jabatan Guru yang ditugaskan di Madrasah dibawah naungan kankemenag Purbalingga.
“Selamat mendapatkan amanah baru, semoga senantiasa dalam rahmat Allah dan sukses melaksanakan tugas”, doanya.
Kakankemenag Syafi’ juga mengajak kepada terlantik untuk berdoa agar diberikan kesehatan lahir batin sehingga Kakankemenag dapat berkumpul kembali di Kan Kemenag Purbalingga.
Jangan ada Gratifikasi Di KUA
Pada kesempatan yang sama, Kasubbag Tata Usaha Sarif Hidayat mengingatkan kepada terlantik yang ditugaskan sebagai Penghulu pada Kantor Urusan Agama, agar tidak ada gratifikasi di KUA.
Sedangkan kepada terlantik dari jabatan Guru Pertama, Sarif juga berpesan bahwa, dalam bahasa Sansekerta, sarjana itu aslinya dari kata srapaka, yaitu orang yang mengikuti ahli filsafat, ahli sains.
“Jadi, tugasnya adalah menyebarkan ilmu atau keahlian yang diperoleh dan melahirkan atau mencetak generasi yang ahli sesuai bidangnya. Maka para guru ini harus mampu mencetak peserta didik yang berkualitas”, ujarnya.
Ia menegaskan agar para terlantik ini meningkatkan kapasitas dan kualitas profesi masing-masing. Sehingga akan menjadi guru yang berwibawa dan memiliki semangat kerja tinggi.
Menurutnya, Guru adalah jabatan fungsional, dengan lingkup kerja yang tidak terlalu luas namun dengan kemampuan yang mendalam.
“Untuk itu pendidikan di lingkungan kita perlu mendapatkan kritik agar lebih berkualitas”, tandasnya.
Sarif juga mengajak kepada para terlantik untuk berpenampilan perfect phisicaly.
“Berpenampilan perfect phisicaly, namun keilmuan yang yang lebih utama”, pungkasnya. *sl/bd