Boyolali – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Bupati Boyolali dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Boyolali bersama pejabat lain mendampingi Gubernur Jawa Tengah memeriksa calon pengantin di wilayah kabupaten boyolali. Pemeriksaan tersebut dilaskanakan pada acara Launching Pendampingan Konseling Dan Pemeriksaan Kesehatan Dalam 3 Bulan Pranikah Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Dari Hulu Kepada Calon Pengantin. Acara yang berlangsung di Pendopo Gede Komplek Perkantoran Terpadu Kabupaten Boyolali pada Rabu (29/12) tersebut diselenggarakan oleh BKKBN Nasional secara hybrid, yaitu secara luring dan daring.
Kegiatan secara luring dihadirioleh Kepala BKKBN, Gubernur Jawa Tengah,Kakanwil Kemenag Prov. Jateng, Bupati Boyolali, Kepala Kankemenag serta 30 calon pengantin di wilayah Kabupaten Boyolali. Dan secara daring diikuti oleh Menko PMK, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan pejabat tinggi madya dan pratama di lingkungan kementerian tersebut.
Dalam kesempatan tersebut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meninjau secara langsung kesiapan kesehatan kepada calon pengantin. Kesiapan kesehatan calon pengantin merupakan salah satu upaya pencegahan stunting yang dilaksanakan sebelum melakukan pernikahan. Pemeriksanan kesehatan tersebut Mulai dari umur, tinggi dan berat badan, Hemoglobin dan lingkar lengan atas.
“Sudah siap diperiksa ya, ada anemia?, tinggi badannya berapa?, terus Lingkar lengan atasnya berapa.?” Tanya Gubernur Jawa Tengah kepada salah satu calon pengantin
Kepala Kantor Wilayah Kementeian Agama Provinsi Jawa Tengah Mustain Ahmad berharap agar program yang diinisiasi oleh BKKBN Nasional tersebut bermanfaat bagi penyiapan sumber daya manusia indonesia di masa yang akan datang.
“Untuk kami berbakti pada negeri kami, untuk sebesar besar manfaat bagi pembangunan sumber daya manusia di negeri kami, menyapkan generasi penerus kami yang berkualitas untuk indonesia raya yang hebat bermartabat di masa yang akan datang,” katanya.
Sementara itu, , Kepala Kantor Kementeian Agama Kabupaten Boyolali, Hanif Hanani ketika dimintai keterangan menyampaikan bahwa Kementerian Agama sejatinya telah melakukan persiapan bagi calon pengantin yang akan melaksanakan pernikahan.
“Sudah sejak beberapa tahun yang lalu Kementeian Agama mengeluarkan program bimbingan bagi calon pengantin, melalui suscatin (Kursus bagi calon pengantin),susprakah (Kursus pra nikah), dan bimwin (Bimbingan Perkawinan) kementerian agama berharap calon pengantin benar benar siap baik dari segi mental maupun kesehatan dalam menjalani kehidupan berumah tangga,” ungkapnya. (Zoelva/Jaim/rf)