Banjarnegara – Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara mengadakan kegiatan Pembinaan Pengurus dan Anggota DWP Kemenag Banjarnegara dengan menghadirkan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa tengah, H. Musta’in Ahmad dan Ketua DWP Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Jawa tengah, Hj Linda Damayanti Mus’tain Ahmad (Selasa, 13/6/2023). Kegiatan yang digelar di Aula PLHUT Kemenag Banjarnegara ini diikuti oleh 100 pengurus dan anggota Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara.
Hj Laela Karsono selaku Ketua DWP kemenag Banjarnegara dalam kesempatan kali ini menyatakan bahwa kegiatan ini mengangkat tema ”Moderasi Beragama Menuju Penguatan Keluarga Sakinah” dengan maksud agar program prioritas Kementerian Agama yaitu moderasi beragama bisa dipahami dan diaplikasikan oleh seluruh keluarga besar Kementerian Agama
”Apabila dalam keluarga sudah terbentuk secara matang pemikiran moderasi beragama maka ketika berbaur dengan masyarakat akan membawa kebaikan-kebaikan dan tidak mudah untuk terpengaruh oleh pikiran-pikiran yang ekstrem,” ucapnya
”Jika seluruh anggota keluarga moderat dalam beragama insya Allah akan menjadi cikal bakal dari keluarga sakinah,” imbuh Laela
Sementara itu, Ketua DWP Kemenag Provinsi Jateng dalam kesempatan kali ini menjelaskan bahwa moderasi beragama adalah hal yang baik untuk dipahami oleh ibu-ibu yang menjadi jantung dari sebuah keluarga.
”Perhatikanlah barang baik itu pasti landasannya agama. Agama akan membaguskan keadaan dan profesi. Orang yang sudah mempunyai landasan agama ketika menjadi apapun juga pasti akan baik, menjadi dokter, polisi, pengacara asal sudah dilandasi agama pasti akan baik,” ucapnya
Oleh karenanya kakanwil menghimbau agar anggota dan Pengurus DWP Kemenag Banjarnegara ini belajar memahami agama dengan baik, karena pemahaman agama yang baik itulah moderasi beragama.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah yang juga menjadi pembicara dalam kesempatan kali ini menyatakan bahwa ibu-ibu di bawah lingkungan Kementerian Agama ini harus pandai-pandai bersyukur.
” Di lingkungan Kementerian Agama, mau di KUA, Kantor, Madrasah ketemunya sama orang-orang baik, orang-orang yang paham ilmu agama dengan baik. Baiknya lingkungan ini harus disyukuri dengan terus menjaganya,” ucap Kakanwil
Kakanwil juga menjelaskan bahwa moderat atau yang biasa dipahami tengah-tengah ini harus diterapkan dalam segala lini aspek kehidupan.
”ibu-ibu, boros itu baik tidak?, pelit itu baik tidak? Tentu menjadi boros atau pelit adalah jelek nah yang bagus adalah pertengahan atau pelit dan boros,” ucap Kakanwil
”Pertengahan inilah yang dalam bahasa ilmiah adalah moderat. Dan jika dibawa ke ranah agama menjadi istilah moderasi beragama. Jika anggota keluarga sudah bisa memahami hal ini dengan baik, saya yakin keluarga bapak ibu sekalian akan menjadi keluarga yang sakinah,” imbuhnya
Lebih lanjut Kakanwil juga menjelaskan bahwa dasar dari keluarga sakinah adalah moderasi dalam beragama dan moderasi dalam kehidupan apapun. Sekarang ini banyak orang yang tidak tahu batasan sehingga sering mempublikasikan hal-hal yang privat dan memprivatkan hal-hal yang sifatnya publik terutama urusan keluarga.
”Masalah keluarga yang harusnya adalah hal privat malah diceritakan dan dijadikan status. Orang yang sudah paham moderasi beragama tentu akan paham, ketika berbicara atau bersikap akan bisa menempatkan sesuatunya dengan baik dan tidak membalik-balikannya,” ungkap Kakanwil
Di akhir pembicaraannya Kakanwil menjelaskan 4 indikator moderasi beragama yang harus dipahami ketika ingin membentuk keluarga yang sakinah
”Pertama komitmen kebangsaan, kedua anti kekerasan, ketiga kesediaan hidup bersama dan keempat penerimaan terhadap kearifan lokal maupun kebudayaan,” pungkasnya (AK/rf)