Kakanwil memberikan Pembinaan kepada KBIH se-Kabupaten Banyumas

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Purwokerto – Kantor Kementerian Agama Kab. Banyumas sore hari ini (18/03) menyelenggarakan pembinaan KBIH di d’Garden Hall Purwokerto. Hadir pada pembinaan tersebut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Kabag Kesra Kab. Banyumas, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Banyumas beserta Kasi PHU dan Kepala KUA. Kegiatan ini dimaksudkan bisa merefresh tugas-tugas yang berkaitan dengan pembinaan kepada jamaah haji, disamping sebagai sarana mempererat tali silaturrahim antar KBIH dan antara KBIH dengan pemerintah (Kementerian Agama).

Dihadapan para ketua KBIH se-Kabupaten Banyumas menyampaikan bahwa tugas-tugas pembinaan kepada jamaah yang menjadi tanggung jawab Kementerian Agama banyak terbantu dengan adanya kelompok-kelompok bimbingan. “Pembinaan yang dilakukan oleh Kementerian Agama dan KUA terbatas hanya beberapa kali saja. Tetapi pembinaan yang dilakukan oleh KBIH dilaksanakan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan jamaah,” kata Ahmadi. Untuk itu koordinasi dan kerjasama yang baik ini diharapkan bisa dilestarikan dan ditingkatkan.

Berkaca pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2015 yang mengalami sedikit hambatan, Kakanwil menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas kerjasama dan kesabarannya untuk mengubah jadwal keberangkatan untuk mengisi jamaah yang kosong karena keterlambatan penerbitan visa. Ke depan kendala semacam ini diharapkan tidak terjadi lagi.

Menyikapi panjangnya daftar tunggu yang mencapai 20 tahun, Ahmadi mengatakan belum ada kebijakan baru kecuali batas umur pendaftar minimal 12 tahun dan jamaah bisa mendaftar haji kembali setelah 10 tahun, serta prioritas bagi lansia berusia lebih dari 75 tahun. Tetapi perbaikan-perbaikan pelayanan selalu diupayakan untuk ditingkatkan untuk kelancaran penyelenggaraan ibadah haji. “Beberapa waktu lalu Menteri Agama telah melaunching sistim pemantauan petugas haji berbasis GPS dan Google Maps, sehingga seluruh pergerakan petugas bisa terpantau,” kata Ahmadi.

Pembinaan ini lebih banyak diisi dengan dialog seputar penyelenggaraan ibadah haji dan umroh. Salah satu permasalahan yang diajukan antara lain tentang kepastian porsi bagi pembimbing haji. Menjawab hal ini, Kakanwil mengatakan bahwa saat ini Menteri Agama masih berada di Arab Saudi untuk persiapan penyelenggaraan haji 2016 salah satunya launcing sistem pemantauan petugas haji. Terkait dengan porsi KBIH memang masih menunggu keputusan dari pemerintah dan DPR. “Ada KBIH di Jawa Tengah berupaya luar biasa agar bisa mendampingi jamannya dengan mendaftarkan 4 orang pembimbing setiap tahun selama sekian tahun. Ini merupakan perjuangan yang luar biasa bagi KBIH,” kata Ahmadi.

Terkait dengan jamaah haji yang sakit dan masuk kategori resiko tinggi, diusulkan oleh salah satu KBIH agar tim kesehatan embarkasi tidak menerbitkan rekomendasi keberangkatan jika tanpa ada pendamping agar tidak menjadi beban tambahan bagi petugas kloter dan jamaah lainnya. Diusulkan pula agar jamaah yang tergabung dalam KBIH diberangkatkan dalam kloter yang sama, tidak terpecah-pecah, karena kekompakan dan persatuan telah terjalin baik selama masa pembimbingan.

Dihadapan para ketua KBIH Kab. Banyumas, Kakanwil menghimbau agar para KBIH juga mensosialisasikan aplikasi Haji Pintar berbasis Android yang bisa didownload secara gratis. Aplikasi ini banyak memberikan informasi seputar haji mulai dari jadwal keberangkatan dan kepulangan, petunjuk arah/tempat-tertentu, doa-doa, katering, balai pengobatan, pemondokan, dan lain sebagainya. (fat/gt)