Semarang – Dalam rangka evaluasi dan percepatan anggaran tahun 2018 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah mengadakan Rapat Koordinasi Serapan Anggaran se-eks Karesidenan Semarang.
Kegiatan dilaksanakan di Aula Kantor Kemenag Kota Semarang, Kamis (27/09) diikuti oleh Kakankemenag kabupaten/kota se-eks Karesidenan Semarang selaku KPA, PPSPM, PPK Seksi Pendidikan Madrasah, JFT Perencana, operator SAIBA dan Bendahara Pengeluaran. Dari kalangan madrasah negeri hadir Kepala Madrasah dan Kaur Tata Usaha.
Kakanwil Kemenag Jateng menyatakan, sampai bulan September, penyerapan anggaran di instansi yang dipimpinnya berada di urutan kedua dari seluruh Kanwil Kemenag se-Indonesia. Ia berharap sampai dengan akhir tahun peringkat ini bisa meningkat menjadi rangking teratas.
“Target kita adalah menduduki posisi teratas dalam serapan anggaran tahun ini, jika terpaksa, dan sangat terpaksa, Kanwil Kemenag Jateng harus tetap bertahan di urutan kedua. Oleh karenanya agar memenuhi target ini diperlukan koordinasi dan evaluasi dengan berbagai pihak terkait,” tegas Farhani.
Secara internal koordinasi dilakukan dengan pejabat perbendaharaan atau pun pengelola anggaran di wilayahnya masing-masing. Sedangkan koordinasi eksternal antara lain kontak langsung dengan KPPN setempat.
“Lakukan kontrol, sebagai pejabat perbendaharaan, Kuasa Pengguna Anggaran dan yang lainnya harus tahu dan paham, kewenangan serta tugasnya sesuai peraturan,” perintah Kakanwil.
KPA harus segera mengambil langkah upaya percepatan penyerapan anggaran. “Jika harus direvisi segera lakukan revisi sesuai mekanisme dan regulasi yang sudah diatur,” sambungnya.
Tata cara revisi anggaran tahun 2018 diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 11 tahun 2018. Rakor ini sangat penting agar segera dapat diketahui anggaran yang tidak terserap atau harus direvisi dalam waktu yang tersisa sebelum akhir tahun.
“Jangan sampai terjadi penumpukan di akhir tahun,” ujarnya tegas.
Selanjutnya Farhani menyampaikan bahwa, alokasi anggaran Kemenag Jateng tertinggi di antara instansi/kementerian/lembaga lain se-Jawa Tengah. Oleh karena dana berasal dari rakyat maka dirinya meminta kepada jajarannya harus bertanggungjawab.
“Tingginya alokasi ini harus dibarengi dengan tingginya serapan anggaran. Terserapnya anggaran akan berdampak pada penilaian kinerja dan berkorelasi dengan manfaat yang dirasakan masyarakat.
Rakor yang sama dipimpin langsung oleh Kakanwil, dilaksanakan per karesidenan di semua satker di lingkungan Kanwil Kemenag Jateng. Sebelumnya bertempat di Kemenag Pekalongan untuk satker se-eks Karesidenan Pekalongan, wilayah Surakarta dijadwalkan Sabtu (29/09) dan Pati Senin (01/10).
Sebelumnya, di awal acara, Kakankemenag Kota Semarang Muh Habib selaku tuan rumah menyampaikan ucapan selamat datang dan permohonan maaf kepada peserta atas sarana yang tersedia. Pada kesempatan tersebut, di hadapan Kakanwil ia berharap adanya perhatian dan alokasi anggaran pembangunan gedung kantor Kemenag yang dipimpinnya mendapat prioritas.
“Bangunan kantor Kemenag Kota Semarang ini ibarat cagar budaya karena sudah lama dan tidak representatif,” ujarnya setengah berkelakar.(ch/gt)