Kajen – Banyaknya kasus kecelakaan yang terkait dengan kelistrikan membuat PT PLN (Persero) distribusi Jawa Tengah terus mengampanyekan pemakaian listrik yang bijak kepada masyarakat utamanya anak-anak. Salah satunya dengan melakukan kerja sama bersama Kementerian Agama Kab. Pekalongan untuk menyelenggarakan sosialisasi bahaya listrik. Kegiatan dilaksanakan pada madrasah dan Pondok Pesanten dan lembaga yang ada di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kab.Pekalongan.
Sosialisasi dilaksanakan oleh Tim Perusahaan Listrik Negara (PLN) PT. Karisma Jaya Teknologi Pekalongan .“Selain bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai bahaya listrik. Dalam sosialisasi ini juga disampaikan proses asal muasal listrik yang diproduksi dari pembangkitan dan masih banyak lagi informasi soal listrik,” tuturnya.
Perusahaan Listrik Negara (PLN) PT. Karisma Jaya Teknologi Pekalongan mengadakan sosialisasi penerapan listrik yang efisien kepada siswa madrasah, Jum’at (3/2). Dalam sosialisasi tersebut, Perusahaan Listrik Negara (PLN) membeberkan masalah keamanan instalasi serta bahaya listrik. Diantara materi yang disampaikan adalah menjelaskan secara definitife bahaya – bahaya listrik, menjelaskan bahaya arus konsleting, arus pendek, arus bocor serta kesetrum untuk mengurangi angka resiko bahaya listrik, menjelaskan IKR yang berstandarisasi PUIL 2011 dan Tenik pengamanan bahaya tersebut secara peraturan yang berlaku
Ketua tim kegiatan mengatakan, bahwa sosialisasi bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat terutama pada usia anak/remaja mengenai penggunaan listrik. Karena dengan paham dan mengetahui bagaimana instalasi listrik bekerja, maka anak/remaja diharapkan lebih berhati-hati saat menggunakan listrik dalam pemakaian apapun.
Sementara itu, ditemui di tempat kerjanya, Kepala Subbag TU Kantor Kemenag Kab.Pekalongan Suhaimi berharap, sosialisasi ini memberikan pemahaman kepada siswa/siswinya mengenai kelistrikan, baik yang digunakan dalam instalasi rumahan maupun yang berada di luar rumah atau mengetahui lebih jelas bahaya arus konsleting, arus pendek, arus bocor serta kesetrum untuk mengurangi angka resiko bahaya listrik.
“Dengan mengetahui jaringan-jaringan yang perlu diperbaiki jangan sampai menimbulkan masalah, dan mengetahui tehnik pengamanan bahaya tersebut secara peraturan yang berlaku. Kegiatan ini tentunya sangat baik dan memberikan pembelajaran tambah bagi siswa/siswi madrasah yang tentunya belum tentu didapat dari pembelajaran yang ada di madrasah.(hufron/rf).