FKUB Perlu Jaga Suasana Kondusif Umat Beragama

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Blora-Untuk menjaga suasana kondusifitas kabupaten Blora, maka jajaran pengurus  Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Blora mengadakan rapat koordinasi awal tahun  di Aula Kemementerian Agama Kabupaten Blora yang dihadiri sekitar 30  peserta, ( 3/2).

Dwiyanto, sekretaris FKUB Blora menandaskan pentingnya tokoh agama menjaga suasana kondusif atau aman dan damai bagi umat beragama masing masing supaya kedamaian dan kebersamaan sebagai umat beragama di Kabupaten Blora dapat berlangsung dengan baik.

Menurutnya,  perkembangan situasi saat ini, dari informasi pusat hingga ke daerah, tidak bisa dipungkiri lagi rentetan peristiwa yang mengancam keutuhan dan kerukunan umat beragama dengan berbagai latar belakang ekonomi, politik maupun budaya yang mengikutinya sehingga muncul konflik yang mengatasnamakan agama dan kekerasan.

“Kita sebagai tokoh agama hendaknya ikut menjaga suasana kondusifitas di tengah memanasnya situasi keagamaan di berbagai daerah  akhir akhir ini, maka rakor Ini sebagai upaya dari komponen-komponen umat yang ada untuk menjaga keutuhan kita sebagai tokoh agama yang wajib menjaga kerukunan umat beragama di wilayah Blora ini,” ungkap Dwiyanto.

“Dan saya setuju kita semua mau berperan aktif, disamping itu persatuan, kesatuan, kerukunan dan kerja sama sesama komponen bangsa harus semakin diperkuat, situasi kurang kondusif cenderung meningkat dan menjadi tugas dan  tanggungjawab kita bersama untuk menjaga kerukunan” jelasnya.

Apabila ditelusuri lebih jauh, akar permasalahan dis integrasi dan penghambat kemajuan suatu bangsa, bukan semata-mata karena pengaruh eksternal globalisasi, melainkan perpaduan dari tatanan kehidupan yang kurang stabil, baik pada tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

“FKUB merupakan wadah mediator, rekonsiliator dan fasilitator dalam memberikan rujukan dan inspirasi tentang kerukunan beragama, sehingga tumbuh rasa saling percaya dan membangun opini publik, tentang pentingnya hidup rukun,” terangnya.

“Di antara persoalan yang muncul di negara kita pada era reformasi sekarang ini adalah adanya bahaya disintegrasi, dengan gejala yang menunjukkan ancaman disintegrasi ini muncul dalam berbagai bentuk, seperti terjadinya konflik horizontal di beberapa tempat, yang dikaitkan dengan faktor-faktor ekonomi, politik, ataupun budaya bahkan agama,” ungkapnya.

“Oleh karena itu, kondisi yang kurang kondusif tersebut, harus dihentikan. Karena dapat menghambat upaya kita mewujudkan cita-cita kemerdekaan, yakni mengantarkan Indonesia, bangsa yang maju, sejahtera dan bermartabat, untuk itu FKUB Blora hendaknya mampu menjadi jembatan komunikasi antar umat beragama untuk turut menciptakan suasana kondusif” tegasnya.

Rakor dilanjutkan dengan paparan dialogis oleh masing masing pengurus, anggota dan tokoh agama setempat untuk membahas potensi permasalahan dan solusinya bersama sama terutama mengawali program di tahun 2017. (ima/bd)