Banjarnegara – Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Banjarnegara siap mensukseskan percepatan penurunan angka stunting di Banjarnegara. Hal ini disampaikan oleh H. Ali Mustofa, Kasi Bimas Islam Kankemenag Kabupaten Banjarnegara pada Rapat Koordinasi Lintas Sektoral, di The Pikas Adventure Resort Kutayasa- Madukara, Rabu (10/8/22).
Kegiatan rapat koordinasi ini digelar oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dalam Rangka Persiapan Pelaksanaan Gerakan Timbang Serentak dan Optimalisasi Elsimil di Kabupaten Banjarnegara Tahun 2022. Hadir pada kesempatan tersebut Yusuf Agung Prabowo, Kepala Baperlitbang, Yuni, Mewakili kepala Dispermades – KB Banjarnegara, dr. Hesti Kadinkes Kab. Banjarnegara, Ali Mustofa mewakili Kepala Kankemenag Banjarnegara, Kepala Puskesmas se- Kab.Banjarnegara, Para Kepala KUA se-Kab. Banjarnegara, dan unsur akademisi di Kabupaten Banjarnegara.
Yusuf Agung Prabowo, mengantarkan koordinasi dengan menyampaikan evaluasi pelaksanaan percepatan penurunan angka stunting dan ucapan terima kasih serta apresiasi yang tinggi kepada seluruh steakholder yang sudah bersama sama bekerja keras dalam usaha percepatan penurunan angka stunting.
“Banjarnegara percepatan penurunan stunting masih pada angka 22,7, target tahun 2022 : 19,8%, kami sampaikan terima kasih kepada semuanya yang sudah bahu membahu mengedukasi masyarakat akan pentingnya upaya pencegahan stunting,”ucapnya.
Masih menurut Kepala Baperlitbang yang biasa disapa Agung, “Bahwa stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulag, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan,”tandasnya.
Senada dengan Agung, dr. Hesty, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Banjarnegara juga menekankan pentingnya penanganan yang terintegrasi dan melibatkan lintas program maupun lintas sektor OPD terkait.
“Menjadi kewajiban kita semua untuk mencegah kekurangan gizi kronis yang mengakibatkan hambatan pertumbuhan dan perkembangan anak dimulai sejak dini atau pra nikah,” tegasnya.
Ali Mustofa saat diberi kesempatan untuk berbicara menyampaikan bahwa kementerian agama akan bersama sama melakukan percepatan penurunan angka stunting dengan melibatkan seluruh satuan kerja terkait di Kemenag kabupaten banjarnegara.
“Bapak Agung tidak perlu khawatir insya alloh kita akan bersama sama melakukan percepatan penurunan angka stunting termasuk dengan melibatkan para guru agama selain para penyuluh dan Kepala KUA,” terangnya.
Masih menurut Kasi Bimas, bahwa kebijakan terkait Elsimil dari Kemenag sudah mengeluarkan surat edaran sejak akhir Februari 2022.
“Terkait Elsimil dalam hal ini kakankemanag melalui kasi Bimas Islam Kankemenag Kabupaten Banjarnegara sudah memerintahkan kepada seluruh kepala KUA untuk mensukseskan terkait aplikasi siap nikah dan hamil dan memahami aplikasi tersebut,” paparnya.
Sementara Yuni, salah satu Keapala Bagian di Dispermades – KB mewakili Kepala Dispermades-KB Kabupaten Banjarnegara menyatakan perlu ada strategi pencegahan stunting dari hulu.
“Dengan screening, edukasi kesehatan reproduksi dan gizi, serta pendampingan pada calon pengantin merupakan upaya preventif untuk memastikan setiap Catin berada dalam kondisi ideal untuk menikah dan hamil,”terangnya.
Yuni juga menambahkan bahwa Aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil) bagi calon pengantin adalah aplikasi screening dan pendampingan untuk calon pengantin (catin). “Aplikasi ini bertujuan untuk melakukan deteksi dini terhadap kesehatan catin untuk mitigasi risiko melahirkan bayi stunting,”tambahnya
Pada kesempatan tersebut juga di sepakati bersama bahwa sertifikat Elsimil menjadi syarat pendukung pendaftaran nikah di KUA (Kantor Urusan Agama) kecamatan dan untuk masing-masing instansi melaksanakan kampaye percepatan penurunan angka stunting, Kankemenag mengkampayekan melalui para Penyuluh Agama Islam, para Penghulu dan Kepala KUA serta Dinas Kesehatan dan instansi terkait sesuai dengan kebijakan masing-masing. Kesepakatan diwujudkan dengan penandatanganan berita acara.
Koordinasi diakhiri dengan do’a yang dipimpin Kasi Bimas Kankemenag kabupaten banjarnegara dan diteruskan ramah tamah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. (aho/ak/rf)