Wonosobo – Menindaklanjuti hasil silaturahmi yang dilakukan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kab. Wonosobo yang dilakukan beberapa waktu yang lalu di pendopo Bupati Wonosobo, Kepala Kankemenag (Kakankemenag) Kab. Wonosobo mengundang FKPP Kab. Wonosobo untuk hadir di Kankemenag Kab. Wonosobo guna membahas pembuatan laporan program-program yang sudah direncanakan untuk selanjutnya akan diteruskan ke Kanwil Kemenag Provinsi dan direkom untuk diteruskan ke Kemenag Pusat.
Undangan Kakankemenag Kab. Wonosobo lantas direspon cepat oleh FKPP Kab. Wonosobo, dimana pada Rabu, (17/3) FKPP, bersama Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT), Badan Koordinasi Lembaga Pendidikan al-Quran (Badko LPQ), dan Jamaah Yasin Nusantara (Jayanusa) hadir pada jam 16.00 wib di ruang rapat Kankemenag Kab. Wonosobo sesuai jadwal yang sudah ditentukan oleh Kankemenag.
Selanjutnya, pada kesempatan tersebut Ahmad Farid selaku Kakankemenag Kab. Wonosobo menyampaikan, pihaknya merasa mempunyai frekuensi yang sama dengan Menag RI yaitu Cepat, tepat.
“Kepada teman-teman, saya sering menyampaikan: antakūnu ta'malūna biljelasin, waltegasin, waltuntasin. Kalau dalam istilah yang akrab didengar, maksudnya adalah tastes,” ungkap Ahmad Farid.
Hal lain Ahmad Farid sampaikan soal pemberdayaan pesantren maupun moderasi beragama, dimana pemberdayaan dan kemandirian pesantren dirasa harus sejalan dengan penguatan fungsi dan peran pesantren, baik di bidang pendidikan maupun peran keumatan. Dalam hal ini juga penguatan lembaga keagamaan yang mempunyai peran pendidikan keagamaan.
Pihaknya juga menyebutkan bahwa diperlukan adanya database keagamaan yang integratif baik Pemkab maupun instansi vertical. “Wonosobo Satu Data Keagamaan, dirasa akan lebih menjamin komitmen bersama: Pemkab, instansi vertikal dan stakeholder terkait,” tandasnya.
Dalam kegiatan tersebut dibahas lebih lanjut mengenai pembuatan nota kerjasama, rumusan program, rekomendasi perda dan sekaligus menyinggung persiapan penyambutan kehadiran Menag RI bersama dengan Polri di Kabupaten Wonosobo. Dalam hal ini Kakankemenag mengatakan, dibutuhkan sinergi lintas sektoral dalam upaya penyambutan kehadiran menag tersebut.
Sementara itu, hal lain disampaikan Idam Cholid selaku Ketua Jayanusa terkait Moderasi Keberagamaan dengan pengarus-utamaan prinsip ajaran dan nilai-nilai Islam wasatiyah harus mendapatkan prioritas. “Hal ini dimaksudkan dalam konteks merawat kebhinekaan dan toleransi keberagamaan, maka kehidupan masyarakat Desa toleransi yang ada di wonosobo harus dijadikan pilot project dan percontohan,” ungkap Idam Cholid. Ps-ws/qq