Kankemenag tekankan prinsip syariah dalam kelola koperasi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Cilacap – Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Ikhlas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cilacap bersiap-siap menuju transaksi syariah. Hal tersebut ditegaskan Kakankemenag Cilacap Mughni Labib saat Rapat Anggota Tahunan (RAT), Kamis (28/1) di Aula BKM Darussalam Cilacap.

Ditegaskan bahwa sudah seharusnya Koperasi Ikhlas menggunakan prinsip syariah untuk setiap transaksinya. Sebagai koperasi dalam naungan Kantor Kementerian Agama agar bisa menjadi pelopor bagi koperasi-koperasi lain dalam hal syariah. Aset koperasi Ikhlas berdasarkan simpanan wajib anggota saat ini mencapai di atas sembilan milyar. Dan KPRI Ikhlas seyogyanya sudah dizakati sehingga selain mensejahterakan para anggota, juga para mustahik. Bila sudah dizakati, maka hasil yang diraih dijamin kehalalannya.

Dengan jumlah anggota sebanyak 999 orang, KPRI Ikhlas akan segera menjadi yang terbesar di Kabupaten Cilacap. Hal tersebut juga ditegaskan Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Cilacap Dasiman. “Saya yakin, Koperasi Ikhlas dalam beberapa tahun ke depan akan menjadi yang terbesar di Cilacap. Pertumbuhan aset satu tahun terakhir mencapai 60%. Ini merupakan capaian yang sangat signifikan dan capaian terbesar di Kabupaten Cilacap,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua KPRI Ikhlas Jasmin menegaskan, bahwa tahun 2016, KPRI Ikhlas akan membeli tempat tersendiri. Jika saat ini koperasi masih berdiri di tanah pemerintah, maka tahun depan harus sudah memiliki bangunan dan tanah sendiri. Karena masih menempati lahan pemerintah, maka mulai tahun 2016, KPRI Ikhlas harus membayar sewa kepada pemerintah.

Disampaikan pula bahwa pendapatan tahun 2015 mencapai satu setengah milyar. Capaian tersebut merupakan prestasi yang luar biasa karena jauh melebihi target. Sedangkan target pengurus untuk pendapatan tahun 2015 hanya sebesar satu milyar.

RAT menghasilkan beberapa keputusan, di antaranya KPRI Ikhlas akan membuka jasa pembayaran online. Membuka usaha seperti mini market serta akuisisi jasa foto copy dan penjualan alat tulis kantor dari pihak ke tiga. Dan yang terpenting adalah akan mengangkat seorang manajer agar koperasi memiliki daya gedor yang lebih baik dalam pengelolaan. (budiono/gt)