Kebumen – Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, biaya lebih murah.
Menghadapi era 5.0, Penyuluh Agama Islam harus bisa mengimbangi dengan meningkat kualitas diri dan lebih akrab lagi dengan media sosial. Penyuluh harus memacu diri agar tidak tertinggal oleh pengguna medsos. Penyuluh wajib menguasai media dan harus memanfaatkannya secara positif guna mendukung pelaksanaan tugasnya.
Hal demikian ditegaskan Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, Salim Wazdy saat mengikuti kegiaran rapat koordinasi Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam (Pokjaluh) dilingkungannya, Rabu (05/01/22) di Aula Kankemenag Kab. Kebumen.
Pada kesempatan tersebut, Kasi Bimas Islam juga sangat mengapresiasi kegiatan rakor sekaligus kajian yang dilaksankan secara rutin pada hari Rabu setiap minggunya oleh Pokjaluh Kabupaten Kebumen. “Kegiatan ini sangat baik dilaksanakan sebagai upaya untuk terus meningkatkan kompetensi dan evaluasi kinerja kita sebagai seorang penyuluh,” ujar Kasi Bimas Islam.
Rakor diawali dengan mujahadah membaca Asmaul Husna dilanjutkan kajian kitab Riyadushsholihin serta diskusi membahas tentang berfikir positif, optimisme dalam menjalani tugas sebagai penyuluh agama.
“Etos Kerja, semangat dan militansi yang dimiliki seorang penyuluh adalah merupakan salah satu wujud syukur atas profesi yang disandangnya,” tandasnya.
Melalui implementasi syukur tersebut, Kasi Bimas berharap semoga penyuluh dapat menghasilkan produktifitas kerja dan bertambah keberkahannya.
“Jabatan fungsional penyuluh harus lebih disyukuri karena karena jika dilaksankan dengan baik dan bertanggung jawab tentu akan membawa keberkahan lahir dan batin. Baik untuk personal, kedinasan dan untuk kepentingan umat,” imbuh Salim Wazdy.
Acara dituutup dengan pemotongan tumpeng dalam rangka tasyakuran Hari Amal Bhakti (HAB) Ke – 76 oleh ketua Pokjaluh Solihin, diberikan kepada salah satu penyuluh Ibu Siti Mutamainah. (fz).