Kemenag akan Fasilitasi Jadwal Puasa dan Imsyakiyah

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Magelang – Bulan Ramadhan tahun 1437 H/2016 M diperkirakan jatuh pada tanggal 6 Juni s.d. 5 Juli 2016 berdasar hasil hisab Ramadhan dan awal Syawal 1437 H oleh Badan Hisab Rukyah Daerah (BHRD) Kabupaten Magelang, hanya saja kepastiannya menunggu hasil sidang Isbath Kemenag RI. Hal tersebut disampaikan Fatkhurrohim, anggota Tim BHRD Kab. Magelang, yang juga Kepala KUA Kec. Tempuran, dalam Sosialisasi dan Koordinasi Penetapan Jadwal Imsakiyah di Ruang Rapat Kantor Kementerian Agama Kab. Magelang, Selasa, (03/05)

Fatkhurrohim menuturkan dasar penentuan waktu tersebut antara lain pada tanggal 5 Juni 2016 seluruh wilayah Indonesia tinggi hilal lebih dari dua derajat di atas ufuk sehingga sudah memenuhi kriteria wujudul hilal maupun imkanurru’yah.

“Kemudian pada tanggal 4 Juli 2016 atau bertepatan dengan tanggal 29 Ramadhan 1437 H di seluruh wilayah Indonesia hilal di bawah ufuk, itu artinya bulan Ramadhan disempurnakan menjadi 30 hari sehingga 1 Syawal jatuh pada tanggal 6 Juli 2016,” katanya. Fatkhurrohim mengungkapkan jadwal Imsakiyah untuk wilayah Magelang menggunakan markas perhitungan Masjid Agung Kota Magelang yaitu 7° 28’ 36” Lintang Selatan, 110° 13’ 2” Bujur Timur, 385 m di atas permukaan laut.

Menurut Fatkkurrohim, pertimbangan Masjid Agung Kota Magelang menjadi pusat perhitungan Jadwal Imsakiyah antara lain peran penting yang dimiliki Masjid Agung sebagai pusat dakwah Islam di wilayah Magelang, secara geografis masjid Agung terletak di tengah wilayah Magelang serta ketinggian ideal yang dimiliki yaitu kurang lebih 385 m dpl (wilayah Magelang berkisar dari 200 m s.d. 1000 m dpl)

“Jadwal waktu sholat yang disusun dengan menggunakan kriteria tinggi tempat berpotensi berbeda dengan jadwal yang tidak menggunakannya dan semakin tinggi tempat markas perhitungan semakin banyak perbedaan waktunya,” jelasnya.

Menyinggung waktu sosialisasi Imsakiyah yang masih lama dengan jatuhnya waktu Ramadhan, Fatkhurrohim meminta Kementerian Agama untuk memfasilitasi dan memenuhi harapan masyarakat akan informasi jadwal puasa dan imsyakiyah yang meningkat sejak bulan Syaban ini.

“Kalau Kementerian Agama tidak mampu menyediakan kebutuhan tersebut, masyarakat akan mencari sumber yang menurut mereka mudah yaitu lewat berselancar di internet yang tentu dari sumber yang kurang bisa dipertanggungjawabkan, maka dari kegiatan sosialiasi hari ini penting sekali,” tuturnya.

Menutup paparannya, Fatkhurrokhim meminta organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, dan pemerintah hendaknya bersinergi dan menyatukan visi dan misi dalam hal jadwal waktu shalat ini. Ia berpesan masyarakat hendaknya menggunakan jadwal waktu sholat dan Imsakiyah yang disusun oleh lembaga yang berwenang.

“Kementerian Agama mempunyai tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut dengan menetapkan jawal puasa Ramadhan dan Imsakiyahnya,” pintanya. (m45k-athoy/gt)