Kemenag akan intensif bina eks anggota GAFATAR

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Blora – Kementerian Agama Kabupaten Blora turut berupaya menerjunkan penyuluh baik PNS maupun Non-PNS dalam memberikan pembinaan mental, pembinaan dan mendampingi (konseling) bagi para eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang telah kembali ke kampung halamannya. Identifikasi menunjukan adanya eks anggota GAFATAR yang berasal dari Kabupaten Blora merupakan warga Desa Bogowanti Kecamatan Ngawen.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora, Tri Hidayat menyampaikan bahwa pihaknya sudah menghimbau kepada Kasi Bimas Islam untuk menindaklanjuti surat Edaran Kepala Kantor Wilayah untuk menerjunkan penyuluh dalam upaya membina mental eks anggota GAFATAR yang ada di Blora dengan koordinasi bersama pihak terkait, dan segera melaporkan perkembangan dan penyimpangan jika terjadi di lapangan.

“Fungsi Penyuluh kami adalah memulihkan mental dan memberikan pencerahan tentang ajaran agama yang baik, supaya mereka kembali pada ajaran yang benar, selain upaya pemantauan lebih lanjut terhadap kondisi psikis dan mentalnya Warga yang kena paham GAFATAR tersebut,” jelas Tri Hidayat. Selain itu Kakankemenag menambahkan bahwa, “Sebanyak 295 penyuluh non-PNS kami yang ada di tiap desa dan 14 Penyuluh PNS akan kami minta untuk memberikan penyuluhan intensif dan memantau perkembangan apakah terdapat perilaku menyimpang terhadap aqidah agama atau tidak dan sejauh apa kondisi moral, dan pemahamannya terhadap agama serta secara rutin akan melakukan konseling ke masyarakat.”

Adapun berdasarkan laporan dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Blora dan lembaga pemerintah lainnya bahwa warga Desa Bogowanti Ngawen tersebut sudah berada di Boyolali selama beberapa hari dan sudah dilakukan pembinaan sebelum dijemput oleh pihak kecamatan dan petugas terkait.

Kepala Desa Bogowanti, Suyitno juga menyatakan bahwa pasangan eks anggota GAFATAR tersebut merupakan pasangan suami-istri dengan inisial (S) dan (TM), yang masing masing kelahiran tahun 1981 serta telah memiliki dua orang anak berinisial (DN) kelahiran tahun 2004 dan (MDS) kelahiran tahun 2009.

“Istrinya itu asli Lampung, mereka sama-sama perantauan di Jakarta, dan mereka sudah lama tidak pulang ke Blora. Kami nanti bersama pihak terkait seperti Kemenag Blora juga ingin melakukan pembinaan lebih lanjut,” tegas Kades Bogowanti.

Sementara itu Kasi Bimas Islam, Maspuin menandaskan memang akhir-akhir ini banyak ditemukan ajaran yang menyimpang, penyuluh sudah senantiasa melakukan penyuluhan di masyarakat tentang ajaran Islam yang benar dan melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi. (ima/gt)