Kemenag Banjarnegara Tanda Tangani MoU Penangkalan Paham Radikalisme

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Banjarnegara – Sesuai edaran dan hasil Rapat Kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah terkait Implementasi MoU tentang Pembinaan Umat Beragama dan Penangkalan paham Radikalisme antara Kemenag Kabupaten/Kota dengan Polres setempat, Kemenag Kabupaten Banjarnegara melaksanakan kegiatan di maksud Rabu ini (22/06) di Aula Kantor.

Kegiatan dilaksanakan bersamaan acara pentasyarufan zakat Basnas Kabupaten Banjarnegara yang pungut melalui UPZ Kankemenag untuk periode Januari-Juni 2016. Hadir dalam kegiatan Bupati Banjarnegara, Kapolres Banjarnegara, Wakil Kapolres, jajaran Baznas Kabupaten, Kakankemenag, UPZ Kemenag Banjarnegara dan para mustahik penerima zakat produktif dan konsumtif yang berjumlah 476 mustahik.

Kepala Kemenag Farhani menjelaskan bahwa MoU sebagai sebuah komitmen terkait masalah pembinaan umat beragama yang tidak bisa dilaksanakan sendiri-sendiri. Dengan adanya radikalisme yang semakin marak perlu adanya koordinasi dan kekompakan untuk menanggulanginya. “Hal ini untuk mewujudkan Banjarnegara yang aman, rukun dan kondusif,” kata Farhani.

Kepala Polres Banjarnegara, Saiful Anwar memiliki harapan yang sama dengan adanya nota kesepahaman ini. Untuk menjaga Banjarnegara dari paham radikalisme, tidak bisa terlaksana tanpa adanya dukungan dari ulama, sekolah dan pendidik, instansi-instansi yang ada, “Berharap dukungan Bupati sebagai kepala pemerintahan daerah,” harap Saiful Anwar.

Penandatangan MoU dilakukan oleh Kapolres dan Kepala Kankemenag disaksikan Bupati Banjarnegara, Sutedjo Slamet Utomo dan hadirin yang di Aula Kantor Kemenag Banjarnegara.

Puluhan aliran sudah bermunculan, penistaan agama sering terjadi, kekerasan di masyarakat dengan bentuk tidak benar, bahkan ada yang mengaku nabi merupakan tanda agama Islam sedang dalam kondisi kritis. “Kita jangan terlena dengan kondisi Banjarnegara yang keamanannya masih terjaga, tetap harus waspada,” tegas Sutedjo Slamet Utomo.

Sutedjo berharap pembianaan agama dan pembentengan generasi muda harus ditingkatkan, wadah seperti FKUP, PHBI dan lain-lainnya harus lebih efektif. Tidak ketinggalan semua pihak bekerja sama jika terdapat masalah di lapangan agar tidak ditangani sendiri, segera laporkan kepada pihak berwajib untuk penanganannya.– (Nangim/gt)