Wonogiri _ Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri ikut menyukseskan pelaksanaan kegiatan Upacara Bendera Memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-110 tahun 2018 Tingkat Kabupaten Wonogiri, dengan mengirimkan 1 kompi dari ASN di lingkungan Kankemenag Wonogiri dan juga petuga pembaca doa.
Upacara Bendera tersebut tertempat di Alun-Alun Giri Krida Bakti Kabupaten Wonogiri yang diikuti oleh kurang lebih 500 orang, termasuk ASN Kankemenag Wonogiri, Senin (21/5) pagi, bertindak selaku Inspektur Upacara Joko Sutopo Bupati Wonogiri.
Dalam upacara tersebut hadir Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Edy Santosa Wakil Bupati Wonogiri, Ketua DPRD Wonogiri Setyo Sukarno, Dandim 0728/wonogiri Letkol Inf M.Heri Amrrulloh, Kapolres Wonogiri AKBP Roberto Pardede, Ketua Pengadilan Negeri wonogiri Mohammad Istiadi, Kepala Kejaksaan Negeri Wonogiri Dodi Budi Kelana, Kepala Pengadilan Agama Wonogiri Suwoto dan Kepala Kemenag Wonogiri Subadi
Ka. Kankemenag Wonogiri, H. Subadi yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa Kankemenag Wonogiri berkomitmen menyukseskan upacara tersebut mengingat moment tersebut sangat penting dan urgen dalam sejarah bangsa Indonesia.
“Hari kebangkitan nasional merupakan tonggak sejarah kemerdekaan, sejarah membuktikan bahwa semangat dan komitmen itu saja telah
cukup, asalkan kita bersatu dalam cita-cita yang sama, kemerdekaan bangsa. Bersatu, adalah kata kunci ketika kita ingin menggapai cita-cita yang sangat mulia namun pada saat yang sama tantangan yang mahakuat menghadang di depan” Jelas Subadi.
Boedi Oetomo menurut Ka. Kankemenag, memberi contoh bagaimana dengan berkumpul dan berorganisasi tanpa melihat asal-muasal primordial akhirnya bisa mendorong tumbuhnya semangat nasionalisme yang menjadi bahan bakar utama kemerdekaan.
Seperti di ketahui peringatan Harkitnas Tahun 2018 mengambil tema ”Pembangunan SDM memperkuat pondasi kebangkitan nasional Indonesia dalam era digital.” Terkait dengan tema ini, Bupati menyerukan itu harus dimaknai dengan upaya-upaya penyadaran kepada setiap masyarakat Indonesia. Yakni untuk mengembangkan diri dan merebut setiap peluang, guna meningkatkan kapasitas diri. Pengembangan SDM harus diletakkan pada konteks pemerataan dalam pengertian kewilayahan, agar bangsa ini bangkit secara bersama-sama dalam kerangka kebangsaan Indonesia.(mursyid_heri)