081128099990

WA Layanan

08.00 - 16.00

Senin - Jumat

Kemenag Jateng Ramaikan Rohis Cibubur

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Jakarta – Perkemahan Rohani Islam siswa SMA/SMK SE Jateng telah mendatangi lokasi bumi perkemahan Cibubur, Jakarta, untuk persiapan upacara pembukaan hadir Kakanwil, kepala Bidang, dan beberapa kasi PAIS se Jateng.

Perkemahan dilaksanakan 1-6 Mei 2016, bersamaan di moment  hari Pendidikan Nasional Jateng juga mementaskan tari kolosal luyung sebagai khas tari Jateng siswa-siswi SMA/SMK. Tema membangun “generasi emas ramah dan bermartabat” KaKanwil bersama Kabid PAIS Jateng merespon sangat mendukung dengan seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh Dirjen Pendis Kemenag RI melalui Direktorat pendidikan Agama Islam (PAI) betul-betul sebagai wahana pendidikan lingkungan yang cukup efektif, Ucap KaKanwil.

Lanjutnya, kegiatan perkemahan sangat bermanfaat sebab untuk mendorong siswa-siswi memperoleh pembelajaran yang sangat berharga, misalnya peserta dapat hidup membangun bersama dan membaur dari berbagai wilayah provinsi se Indonesia untuk praktek langsung dengan kebersamaan sebagaimana para pejuang telah memberikan teladan bagi kita semua dalam membangun NKRI melalui bangunan nasionalisme yang kuat dan religius.

Ahmadi, menyatakan, maka secara otomatis dapat “menguatkan pola pendidikan melalui keberagaman sebagai bekal untuk membangun kekuatan dalam internalisasi nilai-nilai Islam di masing-masing SMA/SMK se Indonesia”. ucap Kakanwil Jateng.

Prof.Dr. H. Amin Haidari, MA Direktur “Pendidikan Agama Islam Kemenag RI dalam laporan panitia menjelaskan Indonesia sangat heterogen dari agama, suku dan budaya sebagai bekal membangun internalisasi nilai nilai agama Islam dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di setiap satuan pendidikan, sangat penting dikarenakan usia SMA/SMK itu masih kondisi yang rentan”.

Lanjut Amin Haidari peserta yang diikuti oleh 2000  peserta, unsur pendamping, fasilitator dan pengurus Rohis dari 33 Provinsi Se Indonesia bertujuan, mampu mewarisi nikai-nilai kebangsaan yang ada di Indonesia. Lebih penting lagi kata Amin H,  “siswa setelah mengikuti kemah Rohis mampu membangun dan melaksanakan Islam yang rahmatan li’alamiin, dan mampu praktek  hidup dengan  ta’awun, tasamuh, tawazun, empati, dan mampu membangun  peduli pada lingkungan sosial yang majemuk.

Tegas, Amin Haidari,  “menegaskan bahwa maksud dan tujuan kegiatan ini membekali bagi pengurus Rohis untuk mampu menolak paham radikalisme, membekali menejemen dalam dalam sistem organisasi yang baik, menumbuhkan jiwa kepemimpinan, membangun rasa solidaritas, dan meningkatkan komitmen untuk membangun NKRI yang kokoh dan kuat dalam sistem negara yang selama ini sudah berjalan”. (Ali)