Temanggung – Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung menyelenggarakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) secara sederhana. Upacara digelar dengan peserta ASN Kemenag dan pengawas madrasah dan pengawas PAI. Bertindak sebagai pembina upacara Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Ahmad Sugijarto bertempat di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Selasa (02/05).
Dalam sambutan singkatnya Ahmad Sugijarto membacakan sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Merdeka belajar yang sudah diluncurkan membawa kita semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hajar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun minat bakat dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan sebagai anggota masyarakat.
Anak-anak sekarang bisa belajar lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri. Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya platform merdeka belajar. Guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya kurikulum merdeka.
Hari Pendidikan Nasional adalah hari nasional yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran Ki Hadjar Dewantara, tokoh pelopor pendidikan di Indonesia dan pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa, diperingati pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya.
Peringatan tersebut tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran Ki Hajar Dewantara selaku Bapak Perintis Pendidikan Nasional, namun lebih merupakan sebuah momentum untuk kembali menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme bagi seluruh lapisan masyarakat.
Lebih lanjut, ditemui usai upacara, Ahmad Sugijarto menjelaskan sosok Ki Hadjar Dewantara. “Beliau lahir di Pakualaman, 2 Mei 1889, tokoh karismatik ini meninggal dunia di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun dan tanggal kelahirannya diperingati di Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ki Hadjar Dewantara sebenarnya bukanlah nama asli dari sosok yang juga dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional ini. Nama aslinya adalah Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Mulai 1922 lah namanya berganti menjadi Ki Hajar Dewantara, selanjutnya disingkat sebagai Soewardi atau KHD,” pungkasnya.(sr/rf)