Kendal – Sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap masyarakat korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Desa Purwosari Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal, Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Brangsong mengirimkan bantuan berupa 20 Dus mie instant, 20 bungkus pakaian pantas pakai dan dua karung beras untuk meringankan beban korban bencana, Kamis (02/03).
“Sumbangan ini kecil namun berharap mampu meringankan beban korban tanah longsor,” ujar Kepala MTsN Brangsong Fathudin
Sementara itu, Rabu (28/02) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal juga menyerahkan bantuan sejumlah 7.765.000 yang berupa uang tunai sebesar Rp. 3.000.000 serta dalam bentuk barang seperti selimut, sarung, kain jarik, perlengkapan mandi, perlangkapan bayi semua kondisi baru, makanan ringan, 30 dus pakaian layak pakaihasil penggalangan dana dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Kemenag maupun KUA Kecamatan.
Ahmad Zainudin berharap, bantuan yang diberikan oleh kemenag bisa meringankan derita dan memberikan manfaat bagi korban banjir bandang.
“Belasungkawa sedalam-dalamnya kami sampaikan untuk para korban bencana banjir bandang yang terjadi di dukuh kenjuran desa Purwosari mudah-mudahan bantuan tersebut meringankan beban dan bermanfaat bagi korban bencana,” ujar Zainudin.
Bantuan yang dibawa oleh penyuluh Agama Islam itu diserahkan oleh Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Ahmad Zainudin yang mewakili Kakankemenag dan diterima oleh Kepala Desa Purwosari Sukorejo.
Sebagaimana diketahui, banjir bandang terjadi pada Minggu (26/02) sekitar pukul 16.00 wib akibat hujan deras di wilayah Sukorejo dan Wonosobo. Menurut informasi dari tim BPBD Kendal terdapat 11 rumah rusak parah dengan keterangan 8 rumah rata dengan tanah dan 3 rumah terseret arus.
Warga yang terdampak sejumlah 300 orang, sementara ini mengungsi di di rumah rumah warga yang dinyatakan aman. Sampai berita ini diterbitkan korban belum diperkenankan menempati rumah karena dikhawatirkan akan terjadi banjir susulan mengingat curah hujan masih tinggi.
Sampai saat ini bantuan untuk korban bencana masih terus berdatangan dari berbagai instansi, organisasi, maupun perorangan sebagai wujud solideritas sesama manusia. (ejs/gt)