Kemenag Lakukan Penguatan dan Pemahaman Nilai-nilai Pancasila

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonogiri – Untuk kesekian kalinya Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonogiri di minta Bupati Wonogiri melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Wonogiri untuk menjadi nara sumber penguatan dan pemahaman nilai-nilai Pancasila yang di laksanakan di Wisma Giri Wonogiri, Kamis (09/02), dan sebagai peserta pengurus OSIS SMA dan SMK se Kabupaten Wonogiri.

Selain itu mengoptimalkan pengembangan dan pelaksanaan nilai kebangsaan guna pemberdayaan dan penguatan kesadaran berbangsa dan bernegara yang berlandaskan pada nilai Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Penyelenggara Syari’ah Kankemenag Wonogiri, Fauzi Rahman Jauhari yang  menyampaikan materi peran Agama dalam memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, menurutnya agama memiliki peranan sebagai kekuatan yang mempersatukan, mengikat, dan memelihara eksistensi suatu masyarakat.

Pada kesempatan tersebut Fauzi menuturkan, “Nilai-nilai dan wawasan kebangsaan dan Pemahaman Pancasila saat ini seakan menjadi isu yang kurang menarik bagi generasi muda terutama pelajar dan mahasiswa. Padahal mereka merupakan pemegang estafet perjalanan bangsa”.

Oleh karena itu diperlukan kesadaran dikalangan mereka agar nilai-nilai dan wawasan kebangsaan generasi muda tidak melemah, yang ujungnya bisa melunturkan jiwa nasionalisme mereka. Harapannya melalui kegiatan ini dapat mengingatkan kembali dan sebagai usaha dalam penguatan dan pemahaman nilai-nilai Pancasila sehingga wawasan kebangsaan dan jiwa nasionalisme generasi muda tetap terjaga.

Untuk itu peran tokoh pemuda khususnya pelajar harus dapat mendorong, agar fungsi sosial agama secara nyata diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, guna meningkatkan kerukunan hidup beragama dalam rangka ketahanan nasional. Masih adanya konflik sosial yang berlatar belakang agama menunjukkan belum terwujudnya kerukunan hidup beragama di Indonesia. (Mursyid_Heri/Wul)