Pati – Kepala Kemenag Kab. Pati beserta jajaran pejabat dan pegawainya pada hari ini, Kamis (18/3/2021) mengikuti Doa Kebangsaan Lintas Agama via siaran langsung channel Youtube Kemenag RI yang digelar Kementerian Agama di Museum Kebangkitan Nasional. Para tokoh agama memanjatkan doa bagi keselamatan bangsa dan kerukunan umat beragama.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat membuka acara secara resmi mengatakan, doa bersama digelar sebagai ikhtiar melangitkan harapan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pandemi Covid-19 segera bisa diatasi.
Dikatakan Gus Menteri, doa bersama ini juga sebagai bagian dari upaya Kemenag untuk terus menguatkan moderasi beragama. Yaitu, praktik beragama yang melindungi harkat martabat kemanusiaan, menjaga kemaslahatan umum, dan menaati kesepakatan berbangsa.
“Acara ini menjadi momentum untuk membangun solidaritas kemanusiaan, menjaga kemaslahatan, dan memperkuat persaudaraan. Ini tentu bagian wujud cinta tanah air kita di tengah pandemi yang melanda bangsa,” ujarnya.
Dari pantauan Humas Kemenag Pati, Doa bersama ini juga diikuti oleh Presiden Joko Widodo yang memberikan pesan dan amanatnya.
Acara yang dimulai pukul 19.30 WIB ini juga dihadiri oleh Sastrawan Sosiawan Leak yang membacakan puisi kebangsaan. Sebelumnya dilakukan pembacaan Al-Quran 30 juz.
Doa bersama ini juga menghadirkan sejumlah anak yatim dari berbagai agama. Doa dalam kegiatan ini juga dibacakan oleh anak-anak yatim tersebut, dan mereka mendapatkan tali asih dari Kementerian Agama.
Usai mengikuti Doa Bersama, kepada Humas, Kepala Kemenag Pati Ali Arifin mengungkapkan rasa syukurnya dan mengatakan bahwa pada hari ini kita bersama-sama berkumpul dengan saudara-saudara kita dari berbagai unsur agama dan kepercayaan, pada hari ini pula, kita bersama sama mensyukuri dan memohon kepada Tuhan sesuai dengan keyakinan masing masing, agar diberi keselamatan, kesehatan, kedamaian, ketentraman, kesejahteraan dan kebahagiaan serta kita semua dijauhkan/dihindarkan/dilepaskan dari segala macam bentuk bencana.
“Semoga rasa kebersamaan dan persaudaraan, senantiasa tetap terjaga selama-lamanya, sehingga masing-masing umat dapat merasakan hidup dengan penuh kedamaian, ketentraman dan kenyamaman dalam perlindungan-Nya. Maka marilah kita maknai rasa kebersamaan dan persaudaraan ini, sebagai momentum untuk introspeksi diri dan dengan kerendahan hati kita yakin, bahwa seluruh kejadian yang menimpa diri kita, maupun semuanya yang ada di negeri ini, merupakan cara Tuhan untuk mengingatkan umat beragama di Indonesia, untuk tidak saja menjadikan agama sebagai doktrin, tetapi yang lebih penting bagaimana mengimplementasikan sebuah ajarannya dalam kehidupan yang nyata, dalam hubungan manusia dengan Tuhannya maupun manusia dengan sesamanya,” ujar Kepala Kemenag Kab. Pati. (at/qq)