Wonosobo – Menindaklanjuti MOU antar Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo dengan Rumah Tahanan Kelas 2 Wonosobo terkait Pendirian Pondok Pesantren Rutan yaitu PonPes At-Taqwa, Kamis (01/11), Kan Kemenag Wonosobo Gelar Expose Santri Ponpes At- Taqwa Rutan Wonosobo, yang di gelar di Halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo.
Hadir dalam Expose Santri Ponpes At- Taqwa tersebut yakni, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Wakil Bupati Wonosobo, Kepala Rumah Tahanan Wonosobo, Kepala Kantor Kemenag Wonosobo, Penyuluh Agama Se Eks Karesidenan Kedu, dan Kepala KUA sekalgus ASN Jajaran Kemenag Kabupaten Wonosobo.
Menurut Humas Kan Kemenag Wonosobo, Pasa Adi, menyebutkan, kegiatan tersebut merupakan gabungan dari tiga kegiatan sekaligus, yakni santunan Yatim Piatu, Ekspos Ponpes Rutan dan Rakor Penyuluh Agama se Eks Karesidenan Kedu.
Selanjutnya, tampil secara memukau, sebagai pembuka sekaligus sambutan hangat untuk tamu undangan yang hadir, yakni Group Rebana Rutan Wonosobo yang melantunkan Shalawat Rebana dengan mahir dan khusyuk untuk memberikan jamuan sekaligus ajang unjuk diri.
Penampilan tersebut kemudian mendapat respon dari Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jateng, Farhani. Dalam sambutannya, pihaknya mengapresiasi Inovasi Rutan Wonosobo untuk memberikan bekal keagamaan bagi nara pidana atau tahanannya.
“Di wilayah kerja Kemenag Provinsi Jawa Tengah, baru kali ini ada MOU kerjasama antar Rutan dan Kemenag untuk mendirikan pondok Pesantren di dalam Rutan, dan itu baru di Inisiasi oleh Kabupaten Wonosobo dan sudah mendapatkan tandatangan oleh Kemenag Provinsi Jateng dan Kemenhukam Provinsi Jawa Tengah. Hal ini patut di jadikan motivasi kabupaten lain. Inovasi ini tentu tidak lepas dari peran aktif Rutan Wonosobo, terutama Kepala Rutan dan Penyuluh Agama di lingkup Wilayah Kemenag Wonosobo dan di dukung juga oleh Bupati serta Wakil Bupati. Semoga Sinergitas ini terus berlanjut, dan pesan saya kepada Penyuluh baik yang bertugas di Rutan atau di luar, memasuki tahun politik ini tolong di jaga netralitasnya, jangan sampai dakwah di campuri dengan urusan politik,” ungkap Farhani.
Sementara itu Kepala Rutan Wonosobo, Akbar Amnur, merespon kembali sambutan Ka Kanwil dengan mengawalinya menyanyikan ye yel ponpes Rutan.
“Penjara..!!! bukan akhir dari segalanya,” hal itu lah yang ingin kami sampaikan, bahwasannya ketika berakhir di penjara, hanya tindakan negatifnya saja yang di harapkan berhenti, namun tidak dengan sisi kebaikannya. Dalam arti, dengan adanya Ponpes yang sudah disetujui oleh Kepala Kemenag Jateng dan Kemenkuham ini, dapat kembali menghidupkan sisi jiwa positif warga binaan dan menambahkan bekal keagaman agar ketika keluar nanti bisa menjalani kehidupan normal yang bermartabat. Kami juga mengucapkan terimkasih kepada Penyuluh Agama Jajaran Kemenag yang sudah terlibat proses pendidikan keagaman di Rutan, atas kerja keras dan pengabdiannya, warga binaan terbebas dari yang namanya buta huruf Al-Qur’an,” ungkap Akbar Amnur.(Ps-ws/Sua)