081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Kemerdekaan Sejati adalah Kebebasan yang Tak Kebablasan

Kota Semarang (Humas) – Jumat (23/8/2024), Sriwahyuningsih, Pengurus Bidang Ekonomi DWP Kemenag Kota Semarang menghadiri undangan Bimbingan Mental (Bintal) siraman rohani bertajuk “Kemerdekaan Sejati”, yang diselenggarakan oleh DWP Kota Semarang di Gedung PKK Lantai 3, Jl. Sutomo No. 19 Kota Semarang.

Kegiatan ini diikuti oleh 67 peserta nasrani perwakilan UP DWP se-Kota Semarang.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu nasional, Hari Kemerdekaan dan Sorak-Sorak bergembira.

Hadir Wakil Ketua DWP Kota Semarang, Nunggu Bambang Prumusinto. Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapan, selepas mengikuti Bintal, peserta kegiatan bisa menjadi insan yang lebih baik. “Semoga acara berjalan dengan lancar. Dan semoga apa yang disampaikan oleh Pendeta bisa memberikan pencerahan, dan bisa memotivasi kita baik sebagai individu maupun sebagai istri dan ibu. Semoga semua happy,” tuturnya.

Firman Tuhan tentang Galatia 5:13-15 disampaikan oleh Pdt. Edward Kristian Tambunan dari GKI Beringin. “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu : Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!.  Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan,” ujarnya mengawali renungan hari ini.

Menurutnya, kemerdekaan adalah kebebasan yang tidak kebablasan. “Kemerdekaan bukan untuk dinikmati sendiri, tetapi juga untuk jadi berkat bagi orang lain. Merdeka seringkali diartikan sebagai apa saja boleh, berbicara bebas di medsos. Bukan demikian kemerdekaan itu,” tandasnya.

“Tetapi, kemerdekaan harus saling membangun. Kemerdekaan dalam Kristen tidak sekedar tidak saling mengganggu. Sadar, kita adalah orang merdeka, kita sudah dibebaskan dari dosa, maka tidak boleh kembali berbuat dosa. Jika karena kelemahan kemudian jatuh dalam dosa, segeralah bertobat, berjuang dengan kebenaran. Kita harus lakukan kehendak Allah. Kerjakan keselamatanmu. Hidup menghasilkan buah roh dan dirasakan orang lain,” pungkasnya.(Sri/Nba)

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content