Semarang – Halal bihalal MTsN 1 Kota Semarang berlangsung selama dua tahap. Yang pertama pada hari Senin (09/05/2022) antar guru dan pegawai, yang kedua pada hari Kamis (12/05/2022) antar guru, pegawai, peserta didik). Pada hari ini dilaksanakan di aula dan pada hari Kamis dilaksanakan di halaman madrasah. Pelaksanaan halal bihalal selalu menerapkan protokol kesehatan, penuh kekeluargaan dan keceriaan tanpa mengurangi rasa khidmat acara.
Bertempat di aula menghadirkan penceramah intern madrasah, Saptono, guru PAI al-Qur’an-Hadits. Sebelum menyampaikan mauidhah hasasanah beliau mengajak audien bershalawat “Thibbil Qulub” dengan harapan warga madrasah senantiasa diberi Kesehatan dan umur panjang yang barakah.
“Syawal merupakan bulan yang diharapkan meningkat ketakwaan kepada Allah SWT. Marilah para guru dan pegawai bekerja, mengajar, mendapat ma’isyah (gaji) sebagai sarana ibadah kepada Allah SWT. Dan jadilah orng yang bermanfaat bagi orang lain.” Demikian tausiah awalnya.
Lebih jauh lagi beliau menjelaskan isi al-Qur’an surat Ali Imran ayat 104 yang intinya ayat ini mengajak kebaikan. “Jika ada orang yang mengajak ke kebaikan, jangan dilihat hasilnya dulu. Yang penting introspeksi diri yang didahulukan. Marilah kita semua menciptakan kerjasama yang terbuka sehingga slaing melengkapi satu sama lainnya.” Imbuhnya.
H. Kasturi selaku Kepala Madrasah dalam sambutannya menyampaikan “Kerjasama terbuka dan sesuai dengan tupoksi tanpa menghilangkan rasa kekompakan. Kerjasama yang demikikan sangat diperlukan demi kelangsungan kemajuan madrasah. Ibarat sebuah sepeda jangan menyepelekan peran pentil yang kecil. Tanpa pentil sepeda tidak akan bisa berjalan. Marikita bekerja bersama-sama. Tidak mungkin saya bekerja sendiri . Kerjasama yang kompak sangat penting dan tidak perlu overlapping serta selalu menjaga komunikasi. Kesejahteraan tidakharus materi (uang) saja, tetapi lingkungan kerja yang penuh senyum adalah kesejahteraan yang luar biasa.” Tandas beliau.
Di tempat yang berbeda halal bihalal antara guru,pegawai, dan peserta didik di MTs Negeri 1 Kota Semarang diadakan dalam bentuk apel pagi pukul 07.00 WIB. Kegiatan dilaksanakan dengan hikmat dan berlangsung tertib dengan memperhatikan protokol kesehatan yaitu seluruh peserta memakai masker dan menjaga jarak. Kegiatan halal bihalal di MTs Negeri 1 Kota Semarang bertujuan agar guru, pegawai, dan peserta didik saling mengakrabkan dan memaafkan.
“Setelah satu bulan lamanya kita berpuasa, kita dididik dalam bulan puasa untuk saling menghormati dan peduli. Siswa dan guru harus saling menghargai dan memaafkan atas kekhilafan dan perbuatan yang disengaja atau yang tidak disengajaan,” kata H. Kasturi dalam sambutannya apel pagi tersebut. Dengan adanya halal bihalal di madrasah membuat siswa dan guru untuk lebih saling dekat, akrab, dan peduli. Sehingga pembelajaran yang dilakukan di kelas menjadi lebih mudah diterima, dan dipahami oleh siswa. “Halal bihalal ini juga dilakukan sebagai rasa syukur kita karena telah memiliki tempat yang luas dan megah setelah dibangunnya gedung boarding school, maka kekompakan selalu dijaga. Dengan dimanfaatkan sebaik mungkin, semoga dapat menjadi amal ibadah kita kepada Allah SWT,” sambung H. Kasturi dalam sambutannya.
Setelah sebulan lamanya kita berpuasa kita kembali suci, karena kita sudah saling memaafkan dan menghilangkan rasa iri dan dengki. “Saya senang karena sudah meminta maaf kepada Bapak dan Ibu guru karena selama ini kami banyak melakukan kesalahan dan kekeliruan dalam kegiatan pembelajaran di madrasah. Dengan adanya halal bihalal saya bisa mudah mengenal bapak dan ibu guru juga teman-teman dari kelas yang lain,” kata Raihan kelas 7A. Dengan adanya kegiatan halal bihalal membuat suasana di madrasah menjadi lebih akrab dan harmonis. Sehingga dapat memberikan kenyamanan dalam bekerja maupun beraktivitas di MTs Negeri 1 Kota Semarang. “Semoga saja setelah Idul Fitri tahun 1443 H ini pandemi segera berlalu dan aktivitas dapat kembali seperti biasanya. Siswa, guru, dan karyawan lebih akrab dan harmonis, menjadikan madrasah yang aman, nyaman, dan senang berada di lingkungan madrasah,” kata Suyikto, guru Bahasa Indonesia setelah kegiatan berlangsung.
Acara berjalan lancar, tidak lupa bermaaf-maafan dengan mushafahah bersama-sama. Taqabballahu minna wa minkum taqabbal ya Karim. Shalawat dikumandangkan bersama-sama menambah syahdunya suasana dan tenteramnya hati yang mendengarnya. Semua menuju madrasah maju, mandiri, dan berprestasi. (Humas Emtessa/bd)