Banjarnegara – Sosok Muhammad Akmal Danu Fattah siswa di MAN 2 Banjarnegara ini mendadak ramai dibicarakan. Bagaimana tidak, kejujurannya dengan mengembalikan uang yang dia temukan saat hendak membuang sampah ini mendapat acungan jempol dari warga MANDABARA. Atas perbuatan terpujinya tersebut, pihak OSIM serta Kepala Madrasah memberikan penghargaan kepada Muhammad Akmal sesaat setelah acara apel pagi dalam rangka serah terima jabatan pengurus OSIM dari pengurus lama dengan masa bakti 2021-2022 kepada pengurus baru masa bakti 2022-2023 yang bertempat di indoor. (16/1).
Ridlo Pramono selaku Kepala Madrasah merasa sangat bangga atas perbuatan dari peserta didiknya. “Kami sangat kagum dan bangga atas sikap kejujuran yang dimiliki oleh ananda Muhammad Akmal. Mempunyai sikap jujur serta mengetahui apa yang bukan menjadi haknya merupakan sikap yang harus kita miliki sebagai seorang muslim. Hari ini Ananda Akmal telah membuktikan bahwa masih banyak anak-anak muda yang mempunyai sifat jujur di sekeliling kita. Semoga para peserta didik lainnya bisa menerapkan kejujuran dalam kesehariannya”, terangnya.
Muhammad Akmal menuturkan awal mula penemuan uang tersebut yang terjadi saat dirinya hendak membuang sampah namun dirinya menemukan buntalan tas keresek berwarna hitam yang di dalamnya ternyata berisi uang. “Saat itu saya hendak membuang sampah, jadi sampah yang ada di sekitar saya juga saya ambil untuk dibuang di tempat sampah. Namun saat saya memegang keresek hitam yang awal mulanya saya kira hanya sampah jajan biasa, ternyata saat saya pegang terasa seperti buntalan uang yang dibungkus plastik. Karena ukuran buntalannya yang tebal saya menduga bahwa nominalnya tidaklah sedikit. Sesampainya di rumah saya langsung menghubungi wali kelas untuk menginformasikan penemuan uang tersebut. Saya juga tidak menyangka bisa mendapatkan penghargaan dari pihak madrasah karena hal itu”, ujar siswa yang duduk di bangku kelas X ini.
Muhammad Akmal siswa kelahiran Banjarnegara 22 Februari 2002 menuturkan alasan kenapa dirinya mengembalikan uang tersebut. Dengan nominal yang cukup besar Akmal beranggapan itu mungkin saja uang iuran siswa sehingga ia merasa kasihan jika sampai uang tersebut sampai hilang. Terlebih uang tersebut bukanlah menjadi haknya, kejujuran dari Akmal diapresiasi oleh pihak madrasah agar bisa dijadikan contoh dan teladan bagi para peserta didik lainnya. Muhammad Akmal mendapatkan piagam penghargaan serta reward berupa uang tunai dari pihak Kepala Madrasah dan OSIM MAN 2 Banjarnegara.