081128099990

WA Layanan

081393986612

WA Pengaduan

Search
Close this search box.

Kepala Mimau Tanamkan Moderasi Beragama Sedini Mungkin

Banjarnegara – Hari ini memasuki hari terakhir MATSAMA  (Masa Ta’aruf Siswa Madrasah) Satu persatu rangkaian kegiatan MATSAMA dari materi ke materi telah dilaksanakan. Salah satu materi yang disampaikan hari ini di MI Ma’arif Al Falah Joyokusumo adalah “Moderasi Beragama”. Materi ini disampaikan langsung oleh kepala madrasah kepada semua peserta didiknya dari kelas I – VI yang berjumlah 259 di Aula Al Falah Joyokusumo didampingi semua guru. (18/7) Tujuan diberikan materi moderasi beragama kepada anak – anak usia MI ini sangatlah penting, memang sejak dini harus disampaikan. Salah satu tujuannya adalah mereka memahami arti moderasi beragama, sehingga mampu mempraktikkan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, seperti halnya tentang toleransi, kejujuran, kasih sayang, dan perdamaian. Dengan seperti ini akan mampu tercipta keharmonisan dan kerukunan khususnya di madrasah, meluas lagi dilingkungan masyarakat. Dalam penyampaian materi, Wahyul mengawali dengan salam, sholawat dan dilanjutkan tepuk sebagai penyemangat. Ketika memanggil kelas masing – masing mereka menjawabnya dengan jargon yang dimiliki, dan diberikan walikelasnya. Kemudian menyampaikan mengenai prinsip moderasi beragama. “Kita semua perlu menerapkan prinsip moderasi beragama dalam kehidupan sehari – hari, diantara prinsip yang harus diterapkan adalah tawazun (keseimbangan) yang menjunjung tinggi keadilan. Selanjutnya iktidal, yaitu sikap lurus dan tegas dalam menyikapi setiap kebaikan dalam kehidupan kita. Dan satu lagi Keempat, tasamuh (toleransi),” jelas Wahyul Meskipun tidak hanya 3 prinsip yang harus mereka ketahui, karena tingkat Madrasah Ibtidaiah untuk materi mengikuti usia. Pada intinya mereka belajar untuk menghargai, menghormati antar sesama baik itu berbeda agama jika dilingkungan rumah ataupun berbeda warna kulit, suku juga. Setiap penyampaiannya Wahyul diselingi dengan tepuk dan permainan karena mengondisikan untuk tetap tenang usia MI cukup perlu banyak ice breaking. Mengakhiri penjelasan tentang moderasi beragama, Wahyul menyimpulkan dan memberikan pesan – pesan ke anak – anak. “Dalam kehidupan sehari – hari, kita harus membantu orang yang membutuhkan bantuan tanpa melihat perbedaan agama atau perbedaan yang lainnya. Kita harus menghargai dan menghormati orang lain yang berbeda agama dari kita, mari berlatih untuk memiliki rasa toleransi yang tinggi sejak dini,” imbuh Wahyul. Ditutup dengan 3 pertanyaan tentang moderasi beragama, Wahyul membagikan hadiah untuk siswa yang mampu menjawab. Dan saat itu yang berhasil menjawab anak putra semua, yaitu Aru, dan Dema serta Azfahsya. (wk/rf)
Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print
Skip to content