Kepala Sekolah Madrasah Harus Paham Kompetensi

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Email
Print

Wonosobo – Dalam rangka mengukur ketercapaian standar kompetensi lulusan Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di MTs dan MA/MAK, perlu dilakukan penilaian hasil belajar peserta didik pada akhir satuan pendidikan melalui Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN). UAMBN rencana akan di selenggarakan pada  26 – 30 Maret 2018 mendatang, untuk itu, pasca diselenggarakannya UAMBN, Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo menggelar Sosialisasi Ketentuan Pelaksanaan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Sosial (UAMBN) pada Selasa (13/03) di Rumah Makan Resto Ongklok  Wonosobo, sesuai dengan agenda UAMBN 2018 yang telah disosialisasikan di tingkat Kemenag Provinsi.

Sedikitnya terdapat puluhan peserta yang mengikuti sosialisasi tersebut. yakni sebanyak 76 peserta yang terdiri dari  38 Kepala Madrasah MTs dan 38 wakil kepala kurikulum MTs se Kabupaten Wonosobo. Di samping itu, antusias peserta semakin terlihat disaat Kepala Kementerian Agama Kabupaten Wonosobo, M Thobiq  selaku pemateri membuka acara sekaligus menyampaikan materi yang berfokus pada era globalisasi dan madrasah..

Menurutnya, Madrasah dihadapkan dengan segudang tantangan di era globalisasi. Pasalnya, pesatnya perkembangan informasi  dan teknologi serta perubahan situasi sosial, politik, nilai budaya yang semakin bergerak dan mempengaruhi tata nilai  di seluruh   dunia. Madrasah ditantang untuk mengubah atau menata dirinya menjadi lembaga yang mampu memfilter pengaruh global kemajuan informasi dan teknologi serta menempatkan dirinya sebagai lembaga yang mampu beradaptasi dengan perubahan masyarakat.

Sementara itu, pihaknya juga mengutarakan bahwasannya madrasah telah membuktikan dirinya mampu bertahan meskipun mengalami sejumlah transformasi. Kontribusi madrasah terhadap pengembangan pendidikan nasional cukup signifikan sehingga pemerintah melalui kebijakannya mengeluarkan undang – undang maupun peraturannya yang menempatkan madrasah sebagai salah satu lembaga pendidikan yang harus dijaga eksistensinya..

“Saat ini masyarakat sudah membuka diri menerima dan mengakui   madrasah sebagai lemabaga pendidikan yang mengedepankan Pendidikan Agama Islam dan bahasa arab sebagai dasar pembinaan anak untuk menguasai ilmu pengetahuan umum dan eksakta. Kemudian kian lama berbagai tantangan pun mulai bermunculan termasuk di era globalisasi ini, pesatnya kemajuan teknologi harus mampu kita Jadikan kendaraan untuk membawa madrasah lebih baik, terutama bagi seorang pendidik, kita harus update utk mengikuti arus perubahan. Hal tersebut dimaksudkn agar madrasah tetap exis tidak tertinggal zaman ,” jelasnya.

Pihaknya juga berharap, selain update dengan laju perkembangan zaman, harus diimbangi dengan pengelolaan manajamen mutu madrasah harus semakin hari bergerak maju dengan baik dan sistematis untuk menjaga nama baik madrasah dalam pandangan kepercayaan dan pengakuan masyarakat. (PS-WS/rf)