Karanganyar – Ribuan Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di lingkup dunia pendidikan Kabupaten Karanganyar kembali menggelar dzikir dan doa bersama menjelang Ujian Nasional di Gedung Wanita pada malam Jum'at, (26/04). Aksi yang dituangkan dalam dzikir dan doa bersama ini diikuti sedikitnya 2000 GTT dan PTT dari berbagai agama.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Karanganyar, Musta’in Ahmad yang menyampaikan sambutan dalam kegiatan itu mengapresiasi aksi GTTdan PTT yang dibalut dengan doa dan dzikir bersama. Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang tepat karena langsung meminta pada sumber sejatinya.
“Malam ini kita mengambil langkah strategis dengan meminta dan menuju sumber sejatinya, yaitu Allah SWT. Semoga apa yang kita lakukan ini mendapat ridho Allah SWT sehingga proses belajar mengajar mendapat keberhasilan dan sukses dalam menghadapi ujian nasional,” ucap Musta’in.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Kemenag menyampaikan rasa hormat dan penghargaan kepada guru GTT dan PTT, khususnya guru-guru pendidikan agama karena dengan kegigihan dan perjuangannya selama ini proses belajar dan mengajar masih dapat berjalan.
“Pada kesempatan yang baik ini kami ucapkan rasa hormat khususnya kepada guru pendidikan agama yang sejak beberapa tahun lamanya belum mendapati penambahan. Namun karena keikhlasan dan kegigihan bapak ibu guru Honorer, GTT dan PTT, proses belajar dapat berjalan dengan baik,” tandasnya.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama tidak lepas tangan begitu saja terhadap peningkatan kompetensi dan kesejahteraan GTT dan PTT di lingkungannya. Namun demikian belum mampu menjangkau seluruhnya karena dibatasi peraturan yang ada.
“Meskipun jalur ke PNS masih melalui tahapan-tahapan yang cukup banyak lagi, namun pemberdayaan semacam diklat untuk meningkatkan kompetensi terus Kemenag upayakan. Sehingga guru non pns mendapatkan tunjangan profesi,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar, Tarsa memahami apa yang menjadi harapan dari GTT dan PTT. Untuk itu Kadin mengatakan bahwa pemerintah berusaha untuk memperhatikan keadaan tersebut, namun disaat bersamaan Ia mengharap Guru Honorer meningkatkan keikhlasannya.
“Jasanya besar sekali guru GTT itu. Tanpa kalian, banyak lembaga pendidikan seperti TK/RA tidak akan berjalan. Fungsinya sama dengan PNS, tapi gajinya beda. ini adalah ladang beramal dan terus tingkatkan keikhlasannya. Disaat bersamaan, Pemerintah juga berusaha untuk memperhatikan dan meningkatkan kesejahteraan GTT dan PTT”, terang Tarsa. (ida-hd/Wul)