Purbalingga – Doa sebagai sebuah ikhtiar penyempurna melalui upaya “mengetuk pintu langit” semestinya selaras dengan upaya lahir yang dilakukan untuk meraih sebuah keinginan atau cita-cita. Pernyataan tersebut menjadi intisari sambutan virtual Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Musta’in Ahmad pada kegiatan Istighotsah yang digelar Kantor Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga di AulaUswatun Khasanah, Senin (1/3/2021) malam.
Pada kegiatan yang dihadiri Asisten Bupati Purbalingga, Kepala Kantor beserta Kasubbag TU, para Kasi dan Penelenggara, Pejabat Fungsional dan para ASN Pelaksana di Kankemenag Purbalingga serta diikuti para Kepala KUA, Pengawas Madrasah, guru, dan pegawai di berbagai daerah melalui zoom meeting tersebut Musta’in memberikan apresiasi dan motivasi dan apresiasinya.
“Terima kasih atas segala upaya yang telah dilakukan Kepala Kankemenag Purbalingga bersama jajarannya dalam mewujudkan cita-citanya menjadi Wilayah yang Bebas dari Korupsi (WBK). Semoga kegiatan ini menjadi kegiatan yang membawa berkah dari Allah SWT,” ungkapnya.
Musta’in menjelaskan, selaku Kakanwil dirinya mengikuti secara seksama perkembangan pembangunan Zona Integritas yang ada di Purbalingga baik di Madrasah, KUA, Kankemenag, maupun di setiap titik-titik persiapan yang menurutnya terlihat kompak, bersatu padu dan membuatnya merasa bangga.
“Sesungguhnya predikat WBK sebagai tanda bahwa kita sudah upper grade dalam menjalankan Reformasi Birokrasi yang sesungguhnya adalah bagian dari upaya kita untuk memperbaiki layanan yang diberikan kepada masyarakat,” tandasnya.
Terkait dengan kegiatan istighotsah yang digelar mengikuti protokol kesehatan dan diikuti seluruh jajarannya di daerah secara virtual Musta’in memberikan tipsnya.
“Doa adalah permintaan sedangkan ikhtiar adalah jalan untuk meraihnya. Oleh karenanya ikhtiar haruslah sejalan dengan doa. Jangan sampai kita berdoa A tetapi ikhitar kita Z atau B,” ungkapnya.
Musta’in menggambarkan doa dengan permintaan seseorang kepada temannya yang sedang memetik buah di pohonnya. Dan ikhtiar sebagai upaya untuk menangkap atau menerima pemberian buah tersebut.
“Ketika kita meminta buah mangga kepada teman kita yang sedang memetik buah di pohonnya (diibaratkan doa), maka setidaknya ikhtiar kita adalah mengulurkan tangan atau menyiapkan peralatan kita untuk menerima pemberian buah tersebut pada saat teman kita memberikannya. Dan tidak sebaliknya,” ungkapnya filosofis.
Maka ketika kita meminta kepada Allah SWT akan suatu kesuksesan semestinya dibarengi dengan upaya-upaya nyata yang sejalan dengan permintaan tersebut, tambahnya.
Selain itu ia berpesan agar warga Kementerian Agama menjadi pribadi-pribadi yang memberikan manfaat bagi sekelilingnya.
“Karena setiap muslim adalah wajah dari Islam, wajah yang damai, wajah yang penuh kasih sayang, wajah yang terus membangun kebersamaan, dan membangun optimisme,” ungkapnya.
Aresiasi
Musta’in juga memberikan ucapan selamat dan sukses kepada Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dan Wakil Bupati Sudono yang belum lama ini dilantik. Ia berharap, Bupati Purbalingga bersama Wakil Bupati yang baru dilantik tersebut selalu dalam kesuksesan, perlindungan dan dapat membawa kabupaten Purbalingga mencapai kemajuan yang lebih gemilang lagi.
Selain itu Musta’in juga mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan Kankemenag Purbalingga dalam upayanya mempelopori Program Gerakan 5M (Memakai Masker, Mencuci tangan memakai sabun dan air mengalir, Menjaga Jarak, Menjauhi kerumunan dan Mengurangi mobilitas dan interaksi)
Kegiatan Istighotsah dan Doa Bersama yang berlangsung khusyuk penuh hikmat tersebut dipandu ulama kondang sekaligus Staf Seksi Bimas Islam Kankemenag Purbalingga K.H Nurkholis Masrur. Kegiatan diakhiri dengan acara tumpengan dengan dokumentasi kegiatan oleh Mahasiswa PPL Prodi Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Purwokerto dan dukungan teknisi Audio Visual MI Istiqomah Sambas Purbalingga . (sar/bd)