Banjarnegara – Pada tahun ajaran baru 2022-2023 ini Matsamara (MTs Ma’arif Mandiraja) dapat menjalankan kembali kegiatan rutin untuk siswa kelas VII, VIII dan IX yaitu kultum setelah sholat dzuhur berjamaah. Seluruh siswa bergantian mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan kultumnya dihadapkan guru dan siswa-siswi yang lainnya.
Kali ini kegiatan kultum yang dilaksanakan oleh siswa kelas VII di Mushola Al-Barokah Matsamara setelah berlangsungnya shalat dzuhur berjamaah bertema “Berbakti Kepada Orang Tua”. Senin,(25/7)
Delia Nur Anggita selaku siswa yang bertugas kultum menyampaikan, sebagai seorang anak harus senantiasa hormat dan patuh serta berbakti kepada kedua orang tua yang harus kita lakukan karena orang tua telah banyak berjasa dalam kehidupan kita. Dalam berbakti kepada orang tua terdapat istilah dalam bahasa Arab yaitu Birrul Walidain.
“Melalui pemenuhan hak-hak kedua orang tua dan menaati segala perintahnya selama tidak melanggar syariat Islam, seorang anak wajib berbakti kepada orang tua karena banyak berkah yang kita dapatkan apabila kita selalu menuruti perintah orang tua. Jika ridho orang tua kita dapatkan dengan mudah maka hidup kita menjadi lebih berkah dan Allah pun akan ridho kepada kita, karena ridho Allah SWT tergantung ridho orang tua,” jelasnya.
Ia menutup kultum dengan kesimpulan surah Al-Lukman ayat 14. “Bahwa orang tua banyak berjasa untuk kehidupan kita, mulai dari seorang ibu yang mengandung, dimana semakin besar kandungannya semakin lemah keadaannya, kemudian menyusui kita sampai usia dua tahun. Pada kesimpulan ayat tersebut kita dianjurkan untuk bersyukur kepada Allah SWT atas kehidupan ini dan juga orang tua kita,” pungkasnya.
Dra. Barokatumminalloh selaku kepala Madrasah menambahkan, patuhlah kepada orang tua doakanlah kedua orang tua. Ridho Allah terletak pada ridho orang tua dan murka Allah terletak pada orang tua. Karena itu jangan pernah melupakan kedua orang tua
Dalam kegiatan ini beliau menutup dengan mengajak seluruh siswa untuk melantunkan doa untuk kedua orang tuanya. “Rabbighfirlii waliwaalidai warhamhumaa kamaa rabbayaaniii shoghiiroo, astaghfirulloh liabinaa astaghfirulloh liumminaa,” pungkasnya. (jm/ak/rf)